Persediaan Menipis, Harga Gula Pasir di Jambi Melambung Tinggi Tembus RP 17 Ribu/Kg
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Lantaran persediaan menipis, harga gula pasir pasaran di Provinsi Jambi mengalami kenaikan.
Pada Sabtu 20/3), di sebagian daerah di Provinsi Jambi harga gula pasir tembus di Rp 17.000 per kilogram.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Amir Hasbi, mengungkapkan ini tidak hanya terjadi di Provinsi Jambi. Di seluruh Indonesia terjadi kelangkaan gula pasir, sehingga terjadi kenaikan harga yang signifikan di tingkat konsumen.
Harga gula pasir hari ini paling rendah Rp 16.000 dan tertinggi Rp 17.000 per kilogram.
Kondisi itu jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp 12.500 per kilogram.
"Rp 17 ribu itu di Kabupaten Kerinci dan Muaro Jambi. Rp16 ribu itu di Kabupaten lain termasuk Kota Jambi," sebut Amir Hasbi.
Lanjut Amir, pihaknya sudah mengecek ketersediaan stock gula di seluruh Distributor yang ada di Jambi. Stock yang ada saat ini hanya ada 1.110 ton, yang mampu memenuhi kebutuhan selama 2 minggu.
Sementara kebutuhan gula pasir Provinsi Jambi mencapai 2.741 Ton perbulan dan perminggu 546 Ton. "Makanya stock yang ada hanya bisa memenuhi selama 2 minggu ke depan, artinya tidak cukup untuk Ramadhan," ujarnya.
Namun, ungkap Amir Hasbi, pihak Kementrian perdagangan melalui telekofrens, dalam waktu dekat ini akan di diatribusikan sebanyak 150 ribu ton ke Bulog. "Nanti Bulog kita Jambi juga sudah mengusulkan untuk mendistribusikan gula pasir ini untuk Jambi," sebutnya.
Selain itu, dikabarkan juga pada awal April akan kembali masuk gula impor sekitar Rp 550 ribu ton gula pasir ke Indonesia. "Dan diperkirakan minggu ke dua April, stock seluruh daerah akan stabil dan harga kembali normal," pungkasnya.
Minimnya pasoka gula pasir pun diakui oleh Kepala Bulog Provinsi Jambi Bachtiar. Dikatakan Bachtiar, saat ini stock gula kosong di gudang Bulog Jambi.
Kemudian penugasan yang diberikan pemerintah kepada Bulog untuk mengimport gula pasir itu baru keluar pada minggu kedua Maret. Sehingga inportasinya diperkirakan baru akan masuk pada akhir Maret. "Kalau di Akhir Maret masuk, mudah-udahan di awal April itu sudah sampai ke sini, dan harganya kembali normal Rp 12.500 perkilogram," sebutnya.
Menurut Bachtiar, minimnya stock gula pasir ini dikarenakan mindurnya musim giling tebu yang mundur. Seharusnya giling dilakukan bulan April ini, karena musim kemarau musim giling mundur menjadi bulan Juni. "Sementar langkah Importasi yang sudah diminta pada Desember 2019 lalu baru keluar pada Maret ini. Ini kebijakan pusat. Kalau komoditinya nanti sudah ada di Jambi langsung kita gelontorkan," pungkasnya. (Zulkifli)
• 2 Juta Avigan dan 3 Juta dan Klorokuin Dipesan Pemerintah Indonesia, Diyakini Mampu Obati Covid-19
• Ramalan Zodiak Jomblo Sabtu 21 Maret 2020: Sagitarius Pendekatan, Gemini Takut Jomblo Selamanya
• Vanesa Angel Negatif Narkoba, Istri Bibi Itu Bisa Saja Jadi Tersangka, Polisi Beberkan Alasannya