TRIBUNJAMBI.COM - Wabah virus corona atau Covid-19 telah menyebar ke 16 daerah, diantaranya Jawa Tengah.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) virus corona atau Covid-19 di Jawa Tengah melonjak signifikan.
Berdasarkan data di laman corona.jatengprov.go.id, yang diakses Jumat (20/3/2020) siang, menunjukan jumlah ODP sudah sebanyak 2.236.
• Toyota Agung Luncurkan Secara Ekslusif NEW AGYA di Kota Jambi
Awalnya, status ODP diterapkan pada warga yang baru saja mengunjungi negara atau daerah dimana sudah terjangkit virus corona.
• Begini Isi Pesan Walikota Bogor Bima Arya yang Positif Terjangkit Virus Corona
Selain itu, yang bersangkutan mengalami gejala ringan yang mirip dengan Covid-19, hanya saja belum dirawat di rumah sakit.
Mereka dianjurkan untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, membenarkan warga berstatus ODP naik secara signifikan.
"Kalau jumlah ODP memang setiap jam bisa berubah yah, jumlahnya terus naik," kata Yulianto, Jumat (20/3/2020).
• Foto Viral Tenaga Medis Salat Pakai APD Lengkap Sehat Selalu Para Pejuang
Di 35 kabupaten/kota di Jateng, ada beberapa daerah yang tidak ada warganya berstatus ODP, namun berstatus PDP.
Seperti di Kota Semarang, tidak ada ODP, hanya saja jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 16 orang dan positif Covid-19 ada 6 orang satu di antaranya meninggal dunia.
Yulianto mejelaskan kebanyakan ODP merupakan warga yang baru saja pulang umrah.
Mereka berangkat umrah sebelum pemerintah Arab Saudi menyetop akses ini.
"Kebanyakan mereka sepulang dari umrah. Lalu juga TKI (tenaga kerja Indonesia) juga termasuk banyak yang masuk ODP," jelasnya.
Riwayat Perjalanan
Sehari sebelumnya, Kamis (20/3/2020) malam, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menegaskan di Jawa Tengah ada 2.202 orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 dan 97 pasien dalam pengawasan (PDP).
"Saat ini total di Jateng ada 12 positif pasien corona. 9 dirawat 3 meninggal," kata Ganjar saat ditemui di Puri Gedeh, Kamis (19/3/2020) malam.
Sebanyak 9 pasien positif itu dirawat di sejumlah rumah sakit yakni di RSUP Kariadi Semarang (4 pasien), RSUD Moewardi Solo (3 pasien), RSUD Tidar Magelang (1 pasien), dan RSUD Wongsonegoro Semarang (1 pasien).
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Kariadi Semarang, Nurdopo Baskoro, membenarkan ada dua pasien baru yang positif corona di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan itu.
"Dua pasien itu awalnya statusnya PDP (pasien dalam pengawasan), tapi saat ini statusnya dinaikkan jadi positif," jelasnya.
Terkait asal pasien, Baskoro tidak mengatakan dengan jelas.
Namun, dia mengatakan satu di antaranya merupakan warga Semarang.
Menurutnya, pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Mereka tertular transmisi lokal, pergi ke satu daerah dan tertular," terangnya.
Cek Website
Masyarakat lanjut Ganjar dapat mengupdate data melalui website corona.jatengprov.go.id
Dalam website tersebut, telah diterangkan data jumlah pasien, peta persebaran hingga umah sakit yang menangani.
"Termasuk kami siapkan aplikasi self assesment untuk masyarakat, agar bisa melaporkan apabila pernah kontak dengan pasien yang positif corona."
"Kami minta masyarakat membantu kami dengan memberikan informasi yang jujur melalui aplikasi itu," tegasnya.
Informasi dari masyarakat itu lanjut Ganjar sangat membantu dalam penanganan selanjutnya.
Dengan informasi itu, maka tracking akan mudah dilakukan dan penyebaran dapat ditekan.
Apalagi lanjut dia, pemerintah saat ini telah mempersiapkan alat rapid test untuk melakukan pengecekan massal.
Jika alat tersebut sudah siap, maka dapat digunakan melakukan pengecekan kepada mereka-mereka yang berpotensi terjangkit.
"Kalau alat rapid test nya datang, maka yang menjadi prioritas diperiksa adalah orang-orang yang telah melaporkan melalui aplikasi itu."
"Jadi ini nanti targetnya bisa fokus," tegasnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan 303 ruang isolasi dan 56 rumah sakit untuk mengantisipasi meningkatnya penyebaran virus corona di Jateng.
Beberapa rumah sakit swasta lanjut Ganjar juga sudah menyatakan mau berpartisipasi membantu pemerintah.
"Namun itu semua tentu tidak akan cukup kalau masyarakat tidak mendukung dengan melakukan tindakan-tindakan pencegahan."
"Kurangi kerumunan, jaga pola hidup bersih dan sehat serta konsumsi multivitamin."
"Kalau sudah ada regulasi atau protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah, tolong ditaati," imbaunya.
Ganjar juga akan mengoptimalkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat untuk terus melakukan sosialisasi.
Tindakan preventif harus terus dilakukan agar penyebaran virus ini dapat terkendali.
"Ketua RT/RW, kelurahan, kecamatan, TNI/Polri akan kami optimalkan untuk membantu menyampaikan ini kepada masyarakat hingga tingkat bawah."
"Ini butuh kerjasama semua pihak, saatnya kita bersama melawan corona," tutupnya. (mam)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul UPDATE Virus Corona di Jateng: 2.236 Orang Dalam Pemantauan, Positif Covid-19 di Semarang 6 Orang, https://jateng.tribunnews.com/2020/03/20/update-virus-corona-di-jateng-2236-orang-dalam-pemantauan-positif-covid-19-di-semarang-6-orang?page=all.