Mayoritas mereka yang hilir mudik di ruangan itu adalah petugas rumah sakit dan para dokter.
Kepala Tim Dokter Jiwa Forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana beberapa kali mondar mandir masuk ke ruang isolasi tempat NF berada.
Terkadang dokter berkaca mata ini datang seorang diri, kadang pula didampingi oleh suster dan petugas kesehatan lainnya guna memastikan kondisi NF benar-benar terpantau.
Terpisah Kabid Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Kombes Yoyok Witarto mengatakan ada beberapa tim dokter yang turut menangani NF selama diobservasi.
"Ada beberapa dokter yang menangani termasuk dokter kejiwaan dari RS Polri Kramat Jati ada 3 orang," kata Kombes Yoyok Witarto, Selasa (10/3/2020).
NF dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Minggu (8/3/2020).
Kemudian, Senin (9/3/2020), NF menjalani pemeriksaan kejiwaan secara berkala oleh tim dokter dan psikiater.
Sementara itu, kondisi kesehatan tubuh NF sejauh ini dikabrkan dalam kondisi baik.
Libatkan 10 Tim Dokter
Ada sekitar 10 dokter yang dilibatkan dalam menganalisa kejiwaan NF.
Dilansir dari TribunJakarta.com, pemeriksaan tak hanya dilakukan lewat cara bertanya kepada NF, tapi juga ke orang tua, anggota keluarga, dan orang terdekat.
Yakni tergantung pada gejala apa yang hendak dipastikan dokter psikiatri jiwa forensik RS Polri Kramat Jati terhadap NF.
"Sesuai kaidah kedokteran, kita tim dalam hal ini dari dokter psikiater. Ada tim dari pskilog, ada dokter spesialis lainnya," ujar dr. Rianna.
Jumlah dokter ahli yang terlibat dalam observasi selama maksimal 14 hari kerja disebut dr. Rianna berkisar 10 orang.
Dia menuturkan wawancara mendalam yang dilakukan dokter psikiatri jiwa forensik tak sekedar wawancara.