Siswi SD yang Tewas di Gorong-gorong Ternyata Dibunuh, Ibu Korban Sudah Menduga
TRIBUNJAMBI.COM-Polisi temukan bukti Delis tewas dibunuh, ibu sudah yakin sejak awal karena kejanggalan ini.
Misteri penemuan mayat siswi SMP di Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong akhirnya menemui titik terang.
Hasil autopsi membuktikan DS (13) tewas dibunuh, polisi pun telah menemukan benang merah siapa pelaku.
Wati Fatmawati (46), ibu kandung DS (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya meyakini anaknya dibunuh sejak awal ditemukan mayatnya pada Senin (27/1/2020) lalu.
Dirinya beralasan tak mungkin kalau anaknya kecelakaan mayatnya bisa masuk saluran drainase yang ukurannya sempit sampai tersembunyi.
"Alasan selain perasaan saya yang meyakini ada yang bunuh, tidak masuk akal tubuh anak saya kalau kecelakaan bisa masuk gorong-gorong sempit itu sampai ke dalam.
• Daftar Film Komedi Doyok Kadir yang Fenomenal sejak 1985 s/d 2015, Ingat Kanan Kiri Oke?
• Ini Hasil Survei Indikator Politik, Sy Fasha Unggul Jauh, Simulasi Paslon, Fasha-AJB Juga Tertinggi
• Viral Video Diduga Peserta Audisi The Voice Indonesia 2019 Tendang Ibu Kandung lalu Berkelahi
Itu jelas ada yang menyembunyikan," jelas Wati kepada wartawan di rumahnya, Rabu (26/2/2020) malam.
Selama ini dirinya tak mengindahkan orang lain yang mengatakan kalau kematian anaknya itu karena kecelakaan tak disengaja.
Malahan dirinya sempat membenci orang-orang yang memberikan informasi tersebut.
"Namanya saya ibunya, pasti ada perasaan dalam diri saya terkait anak saya.
Apalagi ini jelas ditemukan anak saya meninggalnya dalam kondisi tak normal di dalam gorong-gorong. Saya sempat benci kalau ada yang bilang begitu," ungkapnya.
Meski selama ini meyakini anaknya korban pembunuhan, dirinya tak pernah menuduh dan mencurigai seseorang tentang siapa pelakunya.
"Saya tak pernah curiga ke siapapun. Tapi, saya yakin anak saya dibunuh. Saya ingin pelakunya cepat ditangkap dan jangan sampai lepas," tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota mulai berhasil mengungkap kasus kematian Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020) lalu.
Dalam waktu dekat Kepolisian setempat akan menetapkan tersangka dan kasusnya mengarah ke motif pembunuhan.
"Setelah hasil pengumpulan bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi kita sudah bisa mengambil kesimpulan garis merah. Adanya kesesuaian-keseuaian sudah mengarah ke arah pelaku atau tersangka," jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto kepada wartawan, Rabu (26/2/2020).
Namun demikian, Kepolisian sampai saat ini belum bisa membuka hasilnya ke publik karena masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
Kasus ini bermula saat warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian Pramuka berkerudung dan ditemukan disampingnya tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.
Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.
Dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut tertera nama korban adalah Delis Sulistina, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.
Mayat korban pun telah dilakukan otopsi oleh Tim Forensik Polda Jawa Barat, namun hasilnya tidak akan dibuka ke publik dan akan dijadikan bukti ahli saat persidangan nanti. (Kompas.com/ Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Ibu Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Sekolah Yakin Anaknya Dibunuh"
Ayah Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong Ngaku Lupa Ingatan & Bohong Sang Anak Bersamanya
Pengakuan terbaru Budi Rahmat (45), ayah DS, siswi SMP yang ditemukan tewas di gorong-gorong depan sekolahnya.
Budi mengaku berbohong kepada guru jika DS bersama dirinya.
Tak cuma itu, Budi pun mengungkapkan memiliki penyakit lupa ingatan yang membuatnya mudah lupa.
Budi Rahmat (45), ayah siswi SMP yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya, SMPN 6 Tasikmalaya, akhirnya buka suara terkait kematian anaknya.
• Sergapan TNI-Polri Bikin KKB Papua Tak Berkutik, Sang Komandan Tewas, Nasib Mereka yang Menyerah?
• Ini Hasil Survei Indikator Politik, Sy Fasha Unggul Jauh, Simulasi Paslon, Fasha-AJB Juga Tertinggi
Ia mengaku berbohong jika DS (13), anak kandungnya, berada di rumah saat para guru mencari DS di tempat kerjanya.
Sebelumnya, Wakil Kepsek SMP di Tasikmalaya mengatakan jika saat pihak sekolah mencari DS ke rumah ayahnya pada hari Jumat, sebab pada Kamis, sang ibu, Wati, melaporkan jika pada hari Rabu Delis tidak pulang ke rumah.
Budi Rahmat saat dikonfirmasi mengaku berbohong kepada guru anaknya, bahwa Delis bersama dirinya.
Budi mengaku sebenarnya Delis tidak bersama dirinya kala itu.
Ia hanya ingin guru putrinya itu segera hengkang dari tempat Budi bekerja, makanya ia berbohong.
"Supaya cepat saja Pak. Saya lagi sibuk kerja, dan supaya guru sekolah anak saya cepat pulang," katanya saat ditemui Kompas.com, Selasa (11/2/2020).
Budi mengaku termasuk pria pelupa dan hal itu merupakaan bawaan sejak lahir.
Kata Budi, kondisi itu akibat dari ibunya yang sering mengonsumsi obat-obatan saat mengandung dirinya.
Bahkan, Budi juga mengaku lupa saat di mana ia menjawab pihak sekolah yang sempat menemuinya dan ia hanya teringat bahwa DS sedang bersama dirinya.
"Waktu itu juga selain supaya guru itu cepat pulang, saya teringat kalau Delis sedang bersama saya," kata Budi yang didampingi istri barunya.
"Saya ada sakit di otak, hilang ingatan, karena efek ibu saat mengandung saya terlalu banyak minum obat. Katanya gitu kata orang tua saya."
Selama ini pun, Budi mengaku selalu memberi nafkah kepada anaknya tiap bulannya.
Bahkan, nafkah yang diberikan itu atas sepengetahuan istri barunya atau ibu tiri anaknya selama ini.
Dirinya pun selama ini hanya mengandalkan penghasilan gajinya sebagai pelayan salah satu rumah makan di Kota Tasikmalaya.
"Kalau setiap saya gajian, saya selalu membagi nafkah untuk anak saya dan istri saya yang baru di rumah," ujarnya.
• Viral Video Diduga Peserta Audisi The Voice Indonesia 2019 Tendang Ibu Kandung lalu Berkelahi
• 5 Cara Mendapatkan Uang dari TikTok, Video Pendek Namun Berpeluang Hasilkan Duit
Diberitakan sebelumnya, kasus ini bermula saat warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMP di Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian pramuka berkerudung dan ditemukan di sampingnya tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.
Sampai hari ini, polisi masih menunggu hasil otopsi oleh Tim Forensik Polda Jawa Barat dan telah memeriksa 9 orang saksi untuk mengungkap misteri kematian siswi SMP di Tasikmalaya tersebut.
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.
(Kompas.com/ Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Mengaku Berbohong ke Guru"