TRIBUNJAMBI.COM - Kepergian personel Warkop DKI, Dono dengan Kasino meninggalkan kesedihan bagi Indro.
Indro teringat kisah sedih seakan para sahabatnya itu semasih mereka hidup.
Indro mengingat Dono dan Kasino pernah mengalami cekcok.
Keributan itu membuat keduanya tak saling bicara selama tiga tahun, sejak 1988 hingga 1990.
Masyarakat dan istri mereka pun tak menyadari perang dingin ini.
Konfliknya antara Dono dengan Kasino membuat Indro (59) ini merasa lelah dengan sikap sahabatnya itu.
• Ingatkah 10 Wanita Cantik di Film Warkop DKI? Begini kondisinya Sekarang setelah 30 Tahun Lebih
• Daftar Lengkap Film Warkop DKI sejak 1970-an s/d 1994, Khusus Bioskop Layar Lebar
• Nasib Diding Boneng Si Hansip Komplek Warkop DKI yang Bikin Mengelus Dada, Lama Tak Muncul
Sampai pada akhirnya, Indro pun mencoba mempertemukan Dono dengan Kasino di Pasar Seni.
"Mereka udah kita lepas sendiri-sendiri, aku udah mulai cape begitu. Akhirnya aku kumpulin mereka di Pasar Seni tahun 90-an," ujar Indro
"Kita memang ngumpulnya di Pasar Seni. Ada sebuah warung di Pasar Seni namanya Warung Sukaraja (Soto Sukaraja) kita selalu di situ," sambungnya.
Menurutnya, Kasino dikenal sebagai komedian yang kaya akan taktik.
Sementara itu, Dono seniman banget, tidak bisa dicegah dan meledak-ledak.
Kalau sedang produktif, ia ingin berkarya terus.
Keduanya tidak ingin saling atur.
"Mas Kasino, dia orang yang punya strategi untuk Warkop, sementara untuk mas Dono itu dia orang yang seniman banget yang gak bisa banget dicegah begitu. Ya, dia tipe orang yang produktif banget," papar Indro.
"Itu saja sih sifat-sifat keseharian saja. Ya tentunya kita sadar betul ya kalau kita memang dipertemukan bertiga gak boleh pisah," Indro mengenang.
Konflik di Warkop DKI membuat Indro belajar hal penting yang membuat nama Warkop DKI abadi, bahwa baginya grup lawak Warkop DKI itu harus dipertahankan.
"Ya tentunya kita sadar betul ya kalau kita memang dipertemukan bertiga gak boleh pisah," ucap Indro
Ia juga mengatakan banyak nilai-nilai baik yang terdapat oleh para sahabatnya.
"Jadi kalau aku sih dengan segala kebanggaan harus bilang bahwa mas Dono, mas Kasino sebagai kakak-kakakku adalah orang-orang yang bisa aku panutin. Karena mereka tahu betul bahwa apa yang apa itu setia kawan," pungkasnya.
Siapa sebenarnya Indro?
Indro memiliki nama lengkap Indrodjojo Kusumonegoro.
Dia lahir di Jakarta, 8 Mei 1958.
Indro merupakan satu-satunya anggota grup lawak Warkop DKI yang masih hidup, sejak terkenal di era 1980 sampai 1990-an.
Melansir wikipedia, pendidikan terakhirnya adalah sarjana ekonomi di Universitas Pancasila, Jakarta.
Hobinya adalah berkendara dan melakukan tur dengan motor Harley Davidson.
Istri Indro, Nita Octobijanthy, meninggal dunia pada 9 Oktober 2018.
Awalnya, Indro merupakan penyiar Radio Prambors (1976-1980). Dia juga menjadi Pimpinan PASKI (Persatuan Seniman Komedi Indonesia)
• Ingat Doni Kecil di Warkop DKI Maju Kena Mundur Kena? Begini Wajahnya setelah 25 Tahun
• Daftar 34 Film Warkop DKI Sejak 1979 s/d 1994 di Layar Lebar, Mana Tahaaan hingga Pencet
• Misteri Penjara Kuno di Bawah Bekas Hotel Novita Jambi, Tempat Hukuman Pencuri Perampok Sadis 1930
Biodata Indro:
- Nama lahir: Indrodjojo Kusumonegoro
- Lahir: 8 Mei 1958 (umur 61)
- Pekerjaan: Aktor, pelawak
- Tahun aktif: 1978-sekarang
- Pasangan: Nita Octobijanthy (1981-2018, meninggal dunia)
- Anak: Handhika Indrajanthy Putrie, Satya Paramitha Hada Dwininta, Harleyano Triandro Kusumonegoro
- Almamater: Universitas Pancasila
Itulah kisah konflik di antara personel Warkop DKI antara Dono dengan Kasino, kemudian dijembatani Indro. (*)