Tanggapan Mahasiswa Jambi Tentang Kampus Merdeka yang di Luncurkan Mendikbud Nadiem Makarim
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Mendikbud, Nadiem Makarim kembali meluncurkan kebijakan merdeka belajar yang ditujukan bagi pendidikan tinggi, bertajuk kampus merdeka.
Salah satu kebijakan kampus merdeka yaitu memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi sebanyak satu semester dari total semester dari total semester yang harus ditempuh. Namun tidak berlaku untuk prodi kesehatan.
Nadiem menilai saat ini bobot SKS untuk kegiatan pembelajaran di luar kelas sangat kecil dan tidak mendorong mahasiswa untuk mencari pengalaman baru.
Terlebih dibanyak kampus pertukaran pelajar atau praktik kerja justru menunda kelulusan mahasiswa. Mengenai kebijakan ini berikut pendapat dari beberapa mahasiswa di Jambi.
Rahmadani Fitri Anisa, Mahasiswa Fakultas Hukum Unbari
Setuju karena kebijakan tersebut dapat mendorong para mahasiswa yang tidak mempunyai skill dan wawasan menjadi lebih berkembang potensinya di luar kampus.
Karena selain belajar mengajar di dalam kelas, mahasiswa di perlukan untuk bisa berinteraksi dengan baik dengan masyarakat diluar sana, dan selain itu mahasiswa perlu di tuntut juga sebagai lulusan berpengalaman di bidang apa pun, maka dri itu mahasiswa perlu mengambil prodi di luar dari kampusnya.
Agar mahasiswa tersebut dapat memperbanyak wawasan serta pengalaman. Untuk menuju ke dunia yang akan mendatang.
Iya sangat di perlukan, karena dengan begitu mahasiswa akan bnyak mendapatkankan wawasan serta pengalaman yang besar dan menonjol untuk dirinya sendiri.
Mahasiswa dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta membuka skill yang ada di dalam diri mereka.
Menurut saya untuk kebijakan tersebut tidak ada kekurangnnya, karena saya yang sebagai mahasiswa saya selain prises belajar di dalam kelas saya sangat memerlukan magang atau kegiatan belajar di daerah terpencil ataupun di luar kampus.
Asna Ningsih, Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi
Sebagai mahasiswa, saya sependapat dengan kebijakan menteri ini. Sebab, mahasiswa memang harus di tuntut langsung terjun ke dunia kerja.
Selain mencari ilmu,pengalaman di dunia kerja itu sangat diperlukan,karna mahasiswa nantinya pasti akan bekerja.jika terlalu monoton dalam dunia perkuliahan (kelas) mahasiswa bukan hanya kaku namun juga akan membisu tak tau apa-apa terkait dunia lapangan.
Di dalam kampus ilmu yang didapat hanya 30 persen ,sedangkan jika diluar kampus itu 70 persen. Ketika mahasiswa dituntut untuk langsung terjun kelapangan,itu akan lebih efektif.
Kelebihan dari kebijakan ini ya itu tadi,salah satunya mahasiswa akan banyak pengalaman dalam dunia luar. Bukan hanya didalam kampus saja. Interaksi mahasiswa dg dunia pekerjaan atau sosial itu sangatlah penting.
Hendrawan, Fakultas Hukum Unbari
Jujur saya pribadi sangat setuju dengan kebijakan ini karena selain dapat materi teori di dalam kelas mahasiswa juga dapat materi praktek di luar kelas.
Sehingga mahasiswa dapat menumbuhkan skill, pengetahuan serta wawasan sehingga dapat berinteraksi dengan baik didalam masyarakat dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri terhadap skil atau pengetahuan yang dia kuasai.
Menurut saya pribadi sih sangat diperlukan karena dapat menciptakan mahasiswa yang berpotensi baik di dalam dunia kerja.
Sehingga dengan ada nya magang maka mahasiswa dapat mempunyai dan menumbuhkan wawasan, pengetahuan serta skil yang lebih jauh baik sehingga ketika mereka lulus maka mahasiswa tersebut tidak takut bersaing di dalam dunia kerja.
Menurut saya pribadi sih setiap program pasti ada kelebihan maupun kekurangan tetapi menurut saya lebih banyak kelebihan dari pada kekurangan nya salah satu kelebihan nya dapat menciptakan mahasiswa yang berpotensi baik dilingkungan kerja.
Tanggapan Mahasiswa Jambi Tentang Kampus Merdeka yang di Luncurkan Mendikbud Nadiem Makarim (Tribunjambi.com/Nurlailis)