TRIBUNJAMBI.COM- Virus corona dilaporkan sudah mulai menghantam Eropa setelah Perancis mengumumkan adanya tiga kasus orang yang terinfeksi.
Seorang pria berusia 48 tahun dirawat di rumah sakit kawasan Bordeaux setelah dari hasil tes, diketahui dia positif mengidap virus itu.
Dia diketahui sempat singgah di Wuhan, kota di China yang menjadi asal muasal penyebaran virus corona, sebelum sampai di Perancis Rabu (22/1/2020).
• Fakta Dibalik Istri Tega Bacok Suami, Ketahuan Selingkuh Hingga Diancam Dibunuh
• Cerita Dibalik Proyek Revitalisasi Monas, Barter Paru-paru Kota Dengan Plaza dan Kolam . . .
• Benarkah Ada Persaingan Antara Jokowi dan PDIP Seperti Kata Rocky Gerung? Siapa Pimpinan Oposisi?
Kemudian dua kasus lainnya dilaporkan terjadi di Paris, di mana korban diketahui masih keluarga dan terinfeksi ketika berada di China.
Menteri Kesehatan Agnes Buzyn mengatakan, mereka sudah mengembangkan tes yang bisa langsung dipakai untuk mengenali gejala virus corona.
Terkonfirmasinya tiga kasus di Negeri "Anggur" menjadi hantaman pertama virus dengan kode 2019-nCov itu di Eropa.
Dilansir Sky News Jumat (24/1/2020). Buzyn memprediksi akan ada banyak warga di negaranya yang positif terjangkit virus itu.
Kabar dari Perancis terjadi setelah Amerika Serikat (AS) juga mengumandangkan adanya kasus kedua yang menimpa seorang perempuan.
• PAUD Tempat Penitipan Balita Tewas Tanpa Kepala Ditutup, Kasihan Ada 11 Guru Kini Tak Bekerja . . .
• Mencekam Korban Meninggal Virus Corona di China Melonjak 60 Persen Menjadi 41 Orang
• Ini Penyebab Dolly Parton Challenge Muncul, Ribuan Artis di Dunia Ikut #dollypartonchallenge
Wanita berusia sekitar 60-an, di mana dia dirawat di ruimah sakit Chicago dan dikabarkan dia dalam perkembangan positif.
Perempuan yang tidak disebutkan identitasnya itu disebut sempat bertamasya ke Wuhan pada Desember sebelum kembali ke Illinois.
Mewabahnya virus corona di China membuat Beijing bergerak cepat dengan membangun rumah sakit baru yang bisa siap dalam 10 hari.
Nantinya, fasilitas tersebut bakal mempunyai 1.000 ranjang, dengan pengerjaannya meniru rumah sakit di Beijing ketika Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) menerjang pada 2002.
• Dijodoh-jodohkan, Penabuh Gendang Didi Kempot Dory Harsa Patah Hati Foto Nella Kharisma Pamer Bibir
• Kisah Pilu Nenek Sukiyah Hidup Sebatang Kara, Punya Rambut Panjang 2 Meter dan Jadi Sarang Tikus
• Apa Sebenarnya Perayaan Imlek, Ternyata Tidak Berlaku di China dan Negara Lain Hanya di Indonesia
• Lowongan Kerja - Bappenas Rekrut Lulusan S1 Pendaftaran hingga 31 Januari 2020, Posisi & Syaratnya
Dengan semakin merebaknya entitas dengan nama lain virus Wuhan itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengaku masih belum bisa menggolongkannya sebagai bencana dunia.
Menurut Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, terlalu dini jika langsung dikategorikan sebagai wabah internasional.
"Tolong ditekankan, penyakit ini masih terjadi di China. Meski begitu, virus ini bakal segera mewabah di seluruh dunia," paparnya.