Jika benar usahanya ditutup, kemungkinan banyak pihak yang akan rugi.
Pasalnya, katanya setiap bulan ia bersedekah pada janda-janda hingga anak-anak yang kurang mampu.
"Nanti saya minta bantuan ulama atau siapa, tak ajak keliling (ulama), tak jak mutus semua yang sedekah-sedekah saya, saya udah nggak bisa lanjut. Karena wong aku dapate (dapatnya) uang dari pasien-pasien itu saya sedekah-sedekahkan, untuk mereka sekolahe, untuk janda-janda tua," ujarnya.
Lebih lanjut, Ningsih Tinampi menjelaskan berapa banyak pihak yang dirugikan jika usahanya ditutup.
"Misalkan 1.000 (orang) per Rp200 ribu, sudah berapa? Itu per bulan loh saya mengeluarkan," jelasnya.
"Trus saya memberi makan pasien setiap hari, sekitar 500, 600 orang, per hari. Saya tidak pernah memungut biaya apa pun. Siapa yang mau ganti rugi juga? Banyak kegiatan sosial dengan hasilnya ini," tambahnya.
"Soal aku mengutarakan, bisa manggil rosul manggil ini, itu loh saya udah minta maaf, kurang opo ngono loh, dikejar-kejar terus," tukasnya.
• Pasca Lelang Jabatan 8 Posisi Sekretaris Pemkab Batanghari Kosong, Ada Peluang Pelatikan Lagi
• Dengar Kata-kata Doddy, Hotman Paris Berang, Vanessa Angel Disuruh Lakukan Ini, Nurut
Mbah Mijan nilai Ningsih Tinampi Keterlaluan
Mbah Mijan menganggap pernyataan Ningsih Tinampi itu sudah keterlaluan, hingga merujuk ke arah sesat.
"Hati-Hati terhadap otak kram yang remnya blong! sesat
Rosulullah bisa dipanggil seenak udel, itu bukan SAKTI tapi SAKIT.
Ini ranah sensitif, bahkan menganggap kekasih Allah dibawah kendali dan perintah Ningsih, karena bisa dipanggil dengan begitu mudah, adalah kebablasan," tegas Mbah Mijan di media sosial Twitternya.
Ningsih Tinampi kemudian tak terima disebut sesat oleh Mbah Mijan.
Ia lantas menantang Mbah Mijan dan yang tidak percaya kepadanya untuk melihat sendiri caranya dalam mengobati pasien.
"Nyoba sekali-kali yang punya indera ke rumah, melihat cara pengobatan saya. Sesatnya dari mana?" tegas Ningsih Tinampi.