Kecelakaan Maut di Subang

UPDATE Kecelakaan Maut di Subang, 8 Orang Tewas di Tanjakan Emen, Bus Pariwisata Kecelakaan Tunggal

Editor: Heri Prihartono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAMBI.COM - UPDATE ! kecelakaan maut di Subang, yakni di Tanjakan Emen Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (18/1/2020).

Informasi yang dihimpun terkait kecelakaan maut di Subang  , kecelakaan melibatkan ‎Bus pariwisata dari arah Bandung.

"Benar, info sementara, kejadian laka tunggal bus pariwisata dari arah Bandung menuju Subang," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga, via ponselnya.

Ia membenarkan informasi beredar terkait korban tewas dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas itu.

"Sementara korban meninggal dunia enam orang. Masih dalam proses evakuasi dan penanganan Polres Subang‎," ujar Saptono.

Hingga saat ini, Tribun Jabar masih mencoba memverifikasi lebih lanjut ihwal kejadian kecelakaan tersebut.

 

VIRAL di Surabaya! Istri Berzina 10 Kali Dengan Pelatih Renang Terbongkar Berkat GPS

Kecelakaan Maut di Subang Libatkan Bus Pariwisata, Tanjakan Emen Makan Korban, 6 Orang Tewas

Asal Usul Nama Tanjakan Emen

Ada beberapa versi soal asal-usul nama Tanjakan Emen ini.

Dikutip dari kotasubang,com, nama Emen diambil dari seorang nama kernet bus yang tewas karena kecelakaan yang terjadi sekitar tahun 1969.

Saat itu, bus bernama Bus Bunga mengalami mogok di tanjakan tersebut.

Emen sang kernet berusaha mengganjal ban.

Namun nahas remnya ternyata blong sehingga Emen terseret bus dan tewas.

Petugas dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengambil sampel serpihan seusai olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Emen, Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (11/2/2018). Berdasarkan hasil olah TKP, polisi mengatakan dugaan sementara penyebab kecelakaan yang menewaskan 27 orang tersebut akibat sistem pengereman yang tidak berfungsi dan kondisi geografi dan geometri jalan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Setelah kejadian itu, tanjakan tersebut dikenal dengan Tanjakan Emen.

Lalu, versi kedua, Emen adalah seorang korban tabrak lari di tanjakan itu.

Dalam mitos menceritakan mayat Emen bukanya ditolong, malah disembunyikan di dalam rimbunan pepohonan tersebut.

Sejak saat itulah arwah Emen dipercaya menuntut balas.

Versi yang ketiga, dikisahkan bahwa dulu Emen adalah seorang sopir oplet Subang – Bandung.

Halaman
12

Berita Terkini