9 Tahun Lalu Ikut Pembebasan Sandera Bajak Laut Somalia, Sekarang 2 Orang Ini Sudah Jadi Jenderal
TRIBUNJAMBI.COM - Masih ingat peristiwa 9 tahun lalu?
Ya, kala itu kapal dengan 20 awak disandera perompak Somalia saat perjalanan.
Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudra Indonesia (Persero) dibajak perompak Somalia pada 16 Maret 2011.
Kapal berbobot 8.911 ton itu membawa feronikel dengan tujuan Belanda.
• Peristiwa 1999, Sniper Incar Kepala Kopassus Denjaka dan Satbravo Paskhas, Hujan Peluru di Saparua
• KISAH Preman Terminal Insaf Daftar Pakai Kaus Singlet, 17 Kali Naik Pangkat hingga Perwira Kopassus
• Konflik Perairan Natuna, Kapal Perang Malaysia Pernah Diancam 1 Personel Kopaska, Ancam Mau Dibom
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang waktu itu presiden, memerintahkan TNI untuk melakukan operasi pembebasan kapal Sinar MV Kudus.
Operasi pembebasan kapal MV Sinar Kudus menjadi satu di antara keberhasilan Indonesia menanggulangi teror.
Operasi yang melibatkan Marinir, Sat-81 Kopassus, Denjaka dan Kopaska ini berhasil membebaskan 20 awak kapal Sinar MV Kudus yang disandera perompak Somalia.
Lalu bagaimana dengan para prajurit yang terlibat pada operasi Satgas Merah Putih tersebut?
Beberapa prajurit pemberani yang berhasil membebaskan sandera pada operasi tersebut mendapat penghargaan dari presiden waktu itu, Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain penghargaan, karir para prajurit tersebut juga melejit karena prestasinya.
Satu di antara prajurit yang ikut beraksi pada Operasi pembebasan Kapal MV Sinar Kudus yakni Mayor Jenderal Suhartono yang kini merupakan Komandan Korps Marinir (Dankormar).
Mayor Jenderal TNI Suhartono resmi menerima tongkat komando kepemimpinan Korps Marinir.
Suhartono menjadi Komandan Korps Marinir (Dankormar) menggantikan Mayjen TNI Bambang Suswantono.
Upacara serah terima jabatan dilangsungkan di Lapangan Apel Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).