Pembunuhan Altantuya, Tubuh Model Cantik Mongolia Diledakkan, Najib Razak Dituduh

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Altantuya Shariibuu

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus pembunuhan model cantik Mongolia semakin ramai.

Seorang model Mongolia bernama Altantuya Shariibuu dibunuh, kemudian tubuhnya diledakkan.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dituding memerintahkan pembunuhan model Mongolia, Altantuya Shaariibuu, pada 2006 silam.

Pernyataan itu keluar dari Inspektur Azilah Hadri, salah satu polisi yang dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati.

Peringatan Dini BMKG Selasa (17/12) - Hujan Lebat Disertai Angin Kencang & Petir di 17 Wilayah

Rela Ganti Nama, 10 Artis Ini Malah Terkenal, Karirnya Melejit, Berawal dari Sakit hingga Perceraian

10 Foto Cantik Sabina Altynbekova? Atlet Voli Kazakhstan yang Selalu Sita Perhatian Penonton

Altantuya, perempuan yang disebut adalah model cantik Mongolia, menyita perhatian publik Malaysia setelah dia ditembak dan jenazahnya diledakkan.

Azilah mengungkapkan fakta itu dalam deklarasi bertanggal 17 Oktober, di mana dia menyebut perintah datang dari Najib Razak.

Dilansir Malaysiakini via Channel News Asia Senin (16/12/2019), Azilah mengaku Najib memberikan instruksi "tangkap dan hancurkan" Altantuya Shariibuu.

Dalam pandangan Najib, perempuan berusia 28 tahun itu dianggap sebagai agen rahasia asing.

Saat itu, perintah Najib adalah "tembak Altantuya".

Azilah menuturkan, dia sempat menanyakan maksud pesan itu kepada Najib yang masih menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri (DPM).

"DPM menjawab 'tembak mati", dengan menunjukkan gestur seolah-olah dia melukai lehernya sendiri," kata Azilah dalam kesaksian tertulisnya.

Foto kiri mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Sedangkan foto kanan adalah model Mongolia Altantuya Shaariibuu yang dibunuh dengan cara ditembak mati dan jenazahnya diledakkan dengan C-4 pada 2006 silam. Najib disebut memerintahkan pembunuhan tersebut melalui kesaksian salah seorang terdakwa.(Reuters, AFP via Channel News Asia) ()

Azilah kemudian menanyakan lagi apa tujuan dari instruksi agar jenazah "si agen asing" dihancurkan dengan peledak.

Najib kemudian menjawab langkah itu dilakukan untuk menutupi jejak, dengan peledaknya bisa diambil dari gudang persenjataan.

Gudang UTK merujuk kepada penyimpanan persenjataan Pasukan Aksi Cepat, satuan elite dalam kepolisian Negeri "Jiran".

Azilah menulis kesaksian itu sebagai bahan pertimbangan Pengadilan Federal agar menggugurkan hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya.

Halaman
12

Berita Terkini