KIVLAN Zen Pernah Berjasa Bebaskan WNI yang Disandera Abu Sayyaf: Berperan Sebagai Negosiator
TRIBUNJAMBI.COM--Nama Kivlan Zein ramai menjadi perbincangan publik belakangan ini. Ya mantan Kepala Staf
TRIBUNJAMBI.COM--Nama Kivlan Zein ramai menjadi perbincangan publik belakangan ini. Ya mantan Kepala Staf Kostrad ini memang selalu membuat sensasi.
Tapi di balik kasus yang tengah menderanya dugaan kepemilikan senjata, Mayjen Pur TNI Kivlan Zein pernah berjasa saat menjadi negosiator membebaskan Warga Negara Indonesia (WNI) dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina 2016 lalu.
Berikut ini Tribunnews (grup TribunJatim.com) rangkum profil Kivlan Zein yang sudah dikutip dari Wikipedia.com.
• CPNS 2019-Peserta CPNS Muarojambi Curhat di Fitur Sanggahan, BKD: Mereka Salah Mengartikan
Kivlan Zein merupakan tokoh militer di Indonesia. Ia lahir di Langsa, Aceh 24 Desember 1946 atau saat ini tengah berusia 72 tahun.
Ia pernah memegang jabatan Kepala Staf Kostrad (Kas Kostrad) ABRI setelah mengemban lebih dari 20 jabatan yang berbeda.
Dalam 20 jabatannya tersebut sebagian besar ia berada di posisi komando tempur.
Waktu pembebasan sandera WNI di Filipina, Kivlan Zein juga dikenal sebagai negosiator penting.
• Wakil Bupati Diduga Lakukan Penganiaan Terhadap Perawat, Begini Klarifikasi Keduanya!
Pada 2016, Kivlan Zein juga turut serta membebaskan Warga Negara Indonesia (WNI) dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Mengutip dari Kompas.com, pada waktu itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu waktu itu menyebutkan keberhasilan pembebasan empat sandera WNI adalah berkat bantuan Mayjen Pur TNI Kivlan Zen.
"Pak Kivlan Zen kan pernah bertugas di Filipina, misi perdamaian keamanan. Dia kenal dengan Nur Misuari," ujar Ryamizard di Istana, Jakarta, saat dikutip Tribunnews dari Kompas.com pada Kamis (9/5/2019) malam.
Nur Misuari adalah mantan petinggi MNLF.
• Waspada! Umur 20 tahun Obesitas Mulai Menghantuimu, Ini Hal yang Perlu Diketahui
Misuari dikenal dekat dengan Abu Sayyaf dan kelompoknya.
"Dia (Kivlan) enggak kenal (dengan Abu Sayyaf), tapi Nur dan Abu Sayyaf kan kenal," ujar Ryamizard kala itu.
Dilansir Kompas.com, catatan karier Kivlan juga menyebutkan jika saat berpangkat kolonel (1990), Kivlan memimpin Kontingen Garuda XVII.
Pasukan itu kemudian berperan menjadi pengawas gencatan senjata antara MNLF dengan Pemerintah Filipina.
• Jadwal Operasional Seluruh Jasa Pengiriman Barang Selama Libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Catat
Saat itulah Kivlan dekat dengan Misuari.
Melalui Misuari pun Kivlan bernegosiasi dengan Abu Sayyaf untuk membebaskan para WNI yang jadi sandera.
Kivlan Zein masuk dalam Akmil atau Akademi Militer setelah lulus SMA pada tahun 1965.