Apa yang Terjadi antara Sarwendah dan Betrand Peto hingga Tak Sengaja Pegang Dada Ibu Angkatnya?
TRIBUNJAMBI.COM - Belakangan sosok anak angkat Ruben Onsu dan Sarwendah, Betrand Peto kian jadi sorotan publik.
Pasalnya, pasca resmi menjadi bagian dari keluarga Ruben Onsu, sikap manja Betrand Peto kepada ibu angkatnya, Sarwendah semakin terlihat.
Ya, seperti yang kita ketahui, kehidupan Betrand Peto mendadak jadi sorotan publik pasca dirinya jadi bagian keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah.
• Kondisi Terkini Vidi Aldiano Setelah Operasi Kanker Ginjal, Berikut Potret Terbarunya
• VIDEO Viral Pemuda Solok Selatan Nekat Lompat ke Sungai Deras Selamatkan Bocah 3 Tahun yang Hanyut
Betrand Peto pun kini tinggal bersama dengan Ruben Onsu dan Sarwendah di Jakarta.
Pasca resmi tinggal bersama, sikap Betrand Peto yang manja kepada Sarwendah pun makin terlihat dan menjadi sorotan.
Bukan hanya itu, Betrand Peto juga sangat manja kepada Ruben Onsu dan menjaga adik-adiknya dengan baik.
Thalia Putri Onsu pun terlihat begitu sayang kepada kakaknya ini.
Tak hanya menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada kedua adiknya, Betrand Peto juga kerap bermanja-manja dengan ibu angkatnya, Sarwendah.
Melansir Grid.ID, Sarwendah sendiri beranggapan jika perilaku Betrand Peto itu sebagai bentuk kasih sayang anaknya itu.
Bahkan sebagai bentuk rasa sayangnya, Sarwendah rela memberikan ASI (Air Susu Ibu).
Pemberian ASI itu sempat menjadi kontroversi publik.
Dan belum lama ini beredar video viral di media sosial anak angkat Ruben Onsu tersebut tampak tak sengaja menyenggol dada sang ibu angkat hingga tangannya ditepis.
Beredarnya video viral ini di berbagai media sosial membuat publik ramai membicarakan pola didik Ruben Onsu dan Sarwendah kepada anak angkatnya.
Tak hanya masyarakat umum, salah satu psikolog anak, Astrid WEN pun akhirnya angkat bicara.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Astrid mengatakan ada beberapa kemungkinan sikap Betrand Peto itu timbul karena ketidaksengajaan.
Ia juga tak bisa serta merta mengatakan bahwa sikap Betrand Peto tersebut adalah sebuah kesalahan.
• Puisi Kerinduan SBY Untuk Ani Yudhoyono, Ditanggap Ratusan Ribu Kali, Diungkap Balasan Bu Ani
Pasalnya, bila menilik dari latar belakang masa lalu yang dialami Betrand Peto, ada kemungkinan anak Ruben Onsu ini tidak pernah mendapatkan edukasi seks sejak dini.
Bukan sedukasi tentang hubungan seks secara harfiah namun perbedaan gender secara mendasar yang harusnya diajarkan sejak usia 1,5 tahun menuju 2 tahun.
“Tidak bisa ditentukan apakah intensional (disengaja) atau tidak, tidak bisa di-judge.
Tapi kalau dari ceritanya, dia (Betrand) yang tidak pernah dapat ASI sebelumnya dan lain-lain mengingatkan kita akan pentingnya edukasi seks sejak dini,” tutur Astrid kepada Kompas.com, Rabu (11/12/2019).
Menurut Astrid, pendidikan edukasi seks itu harusnya dimulai sejak anak-anak masih berusia golden age dan bukan dimulai saat remaja.
“Edukasi seks itu harus diajarkan mulai usia 1,5 menuju 2 tahun.
Bukan diajarkan tentang berhubungan seks ya, tapi hal mendasar yaitu gender,” lanjutnya.
Namun dalam kasus seperti Betrand Peto seperti ini, Astrid mengatakan perlu adanya peran kedua orang tua angkat untuk menentukan batasan fisik dan mengajarkan cara pemberian kasih sayang yang benar.
"Jika kasusnya anak asuh apalagi yang sudah remaja, perlu dibantu dengan edukasi atau pengajaran.
Supaya tidak terjadi miskomunikasi. Ibu berhak menentukan batasan fisik, dan mengajarkan bahwa 'cara pemberian kasih sayang di keluarga ini berbeda dengan keluargamu sebelumnya',” papar Astrid.
Terkait Sarwendah yang menepis tangan anak angkatnya, berdasarkan pengamatan Astrid sikap istri Ruben Onsu sudah melakukan hal benar.
Menururt Astrid sikap Sarwendah tersebut adalah mekanisme refleks pertahanan diri yang tak bisa dicegah dan wajar.
Pasalnya, sudah insting manusia terlebih wanita untuk memberi batasan pada area personal.
"Itu sudah benar, kalau saya lihat di videonya, Sarwendah itu refleks menepis (tangan anaknya).
Itu merupakan mekanisme pertahanan diri, penanda batasan area personal kita,” tutur Astrid seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Astrid melihat reaksi Sarwendah menepis tangan Betrand Peto adalah hal yang wajar dan refleks.
Jika tidak begitu, lanjut ia, bisa jadi Sarwendah memiliki trauma akan sentuhan fisik atau kejadian yang tidak umum sebelumnya.
“Aku lihat cara Sarwendah menepis masih wajar. Ibu memang sangat berhak disentuh oleh anaknya.
Namun jika sentuhan itu dirasa berlebihan oleh ibu, ibu berhak memberitahu anaknya,” lanjutnya.
Dalam hubungan ibu dan anak memang harus ada kontak fisik untuk membuktikan kasih sayang, namun penting juga bagi seorang ibu untuk memberi batasan kepada sang anak.
• Download Lagu MP3 DJ Remix Nonstop Full Bass 10 Jam, Video DJ Tik Tok, DJ Nanda, Dj Opus, DJ Slow
Astrid mengatakan dari sisi ibu sendiri, penting untuk mengatakan bahwa ‘mama sayang sama kamu, tapi mama kurang nyaman jika disentuh seperti ini’.
Kemudian, menunjukkan cara sentuhan yang nyaman untuk ibu misal dengan menggengam tangan.
Edukasi seperti ini akan berpengaruh terhadap relasi pertemanan dan percintaan si anak di masa mendatang.
“Cara kita memberikan batasan juga akan dicontoh oleh anak, dalam relasi pertemanan atau dengan lawan jenisnya,” tutup Astrid
. (Sosok.Id/Tata Lugas Nastiti)
• Meresahkan, Warga di Sarolangun Ramai-ramai Buru Anjing Peliharaan, Dua Ekor Sudah Dibunuh
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Senggol Dadanya, Sarwendah Tepis Tangan Betrand Peto, Tanggapan Psikolog Soal Anak Ruben Onsu, https://bangka.tribunnews.com/2019/12/15/senggol-dadanya-sarwendah-tepis-tangan-betrand-peto-tanggapan-psikolog-soal-anak-ruben-onsu?page=all