Baca tanpa iklan
Tanjung Belimbing, Objek Wisata di Eks Kampung Narkoba di Tepi Danau Sipin, Kota Jambi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Keberadaan Danau Sipin sebagai danau yang berada di tengah Kota Jambi, belakangan mulai dilirik sebagai potensi wisata.
Tak hanya Pemerintah Kota Jambi yang mulai merancang sebagai kawasan potensi wisata, sejumlah warga di Kelurahan Legok pun mulai merancang strategi untuk memanfaatkan kontur alam ini sebagai daerah yang bisa dikunjungi dan dinikmati keindahannya.
Seperti yang dilakukan warga RT 32 Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi. Bersama-sama, warga membangun kawasan wisata mandiri yang diberi nama wisata Tanjung Belimbing.
Kawasan wisata ini dibangun di atas lahan seluas satu hektar yang berada tepat di tepi Danau Sipin. Akses menuju lokasi ini pengunjung masih dari lorong depan tempat pemakaman umum (TPU) Singkawang, setelah melewati jembatan pelangi, mengarah ke kirim.
• Akan Jadi Wisata Kebugaran, Ini Sejarah Jamu Ramuan Herbal Asli Indonesia
• Berperahu Kelilingi Danau Sipin, Alternatif Wisata Akhir Pekan Bersama Keluarga
• Joy Run Walk Shop Transmart Jambi, Lari Sehat Berhadiah Total Puluhan Juta Rupiah
• Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Besar Sabtu (30/11). Jambi dan Denpasar Cerah Berawan
Sekitar dua kilo meter perjalan bisa ditempuh dengan sepeda motor maupun roda empat dengan jarak waktu sekitar lima menit. Disepanjang jalan warga bisa melihat rumah-rumah panggung yang masih terawat.
Sesampainya di lokasi tersebut, pengunjung melewati lorong yang dihiasi mainan plastik berbentuk lorong, di sisi kiri pintu masuk ada pagar terbuat dari bambu.
Di kawasan seluas satu hektar ini pengunjug bisa menikmati wahana outbond dari tali yang di hubungkan dari satu pohon sawit yang tinggi ke pohon lainnya.
Pengunjung juga bisa menikmati wahana speda tali, ada beberapa spot poto yang instagramable yang bisa dipilih.
Tepat ditepi danau ada dua bangunan rumah unik yang bisa jadi latar untuk berpoto. Dirumah berukuran dua kali empat meter itu juga bisa jadi tempat berteduh.
Ada kantin yang dikelolah oleh warga berikut menu cemilan yang merupakan hasil kerya warga yang bisa dinikmati disana.
Tak hanya itu saja, ada lima perahu dicat berwarna putih dan merah yang bisa digunakan untuk warga bermain perahu.
Raden Darwis, Ketua RT 32 kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin mengatakan terbentuknya kawasan wisata itu merupakan hasil kesepakatan warga yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang berjumlah 15 orang.
"Untuk penamaan kenapa disebut loaksi wisata tanjung belimbing karna kawasan ini merupakan daerah tanjung dari danau sipin," kata Raden Darwis, Jumat (29/11/2019).
• Mbak You Terawang 3 Pulau di Indonesia Ini Akan Diguncang Bencana Alam Hebat Mulai Akhir 2019-2020
• Beasiswa S2 & S3 ke Perancis - Kuliah Sambil Wisata Ya, Ini Syarat Daftarnya
• TV LED 32 Inci Digital Cuma Rp 1,7 Jutaan, Promo di Hypermart Hingga 2 Desember 2019
• Kegiatan Food Festival Jelang Puncak Event Akbar Joy Run 2019 Transmart Jambi Diserbu Warga
Pembentukan kawasan wisata ini dibentuk atas swadaya masyarakat di RT 32. Untuk pengelolaan sendiri warga melibatkan para pemuda sebagai pengawas penggunaan outboand, perahu, keamanan hingga areal parkir.
Untuk saat ini belum ada diterapkan pungutan biaya.
"Hanya untuk parkir dan jasa permainan wahana yang kita kenakan sebagai pengganti jasa, salah satunya juga ada jasa perahu yangbisa disewa bermain di danau," kata Raden Darwis.
Namun lokasi wisata ini belum terpromosika dengan baik.
"Kami berharap bantuan pemerintah untuk pembenahan disini termasuk untuk mempromosikan lokasi wisata yang kami bangun dari hasil swadaya," ujarnya.
Dedi, salah seorang anggota pemuda di RT 32 Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin mengatakan dengan adanya wahana wisata ini diharapkan bisa membangun perekonomian bagi warga.
"Kami berharap keuntungan pada warga ini menjadi lapangan kerja bagi pemuda, masyarakat bisa berjualan makanan. Ada makanan khas dari lauk-pauk dan cemilan keripin ikan belibis di sini," jelasnya.
Ia mengatakan, sebelumnya kawasan Legok pernah mendapat stigma sebagai kampung narkoba. Hal ini pun cukup mempengaruhi kehidupan warga. Bahkan terkadang kecurigaan berlebihan kerap dialami warga Legok.
Hal ini lah yang menjadikan kawasan legok sulit untuk terbangun.
"Namun itu tidak lagi untuk saat ini. kami menjaga kemanana alhamdulillah sudah mulai jalan. Itu dampak buruk yang pernah dialami warga. Cakupan luas, sehingga satu orang yang berbuat imbasnya warga lain juga kena," katanya.
"Kami berharap kawasan wisata ini bisa maju dan membangun perekonomian warga disini," ujar Dedi.
Walikota Jambi, Syarif Fasha mengatakan Pemerintah Kota Jambi sendiri saat ini tengah mencanangkan danau sipin sebagai kawasan wisata.
"Kita sudah merancang agar kawasan ini menjadi daerah wisata, SK nya sedang dalam proses," ungkapnya.
Untuk itu secara perlahan beberapa spot di seputaran danau sipin telah dibangun venue untuk bisa dikunjungi warga.
"Memang belum semua, secara bertahap kita mengarah kesana. Termasuk membangun jalan tembus di daerah legok sepanjang tepi danau sipin kami berharap jga dukungan masyarakat disini," pungkasnya.
Tanjung Belimbing, Objek Wisata di Eks Kampung Narkoba di Tepi Danau Sipin, Kota Jambi (Dedy Nurdin/Tribunjambi.com)