Sintong tak tinggal diam, para KKB Papua itu dibalas dengan semburan senjata otomatik yang tak kalah gencar.
• Dokumen Tanda Tangan Warga Diragukan PTSP Muarojambi Sudah Keluarkan Izin Usaha Ternak di Lopak Alai
• Diduga Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan Kenakan Jaket Ojol, Ini Respon Grab dan Kemenhub
Para KKB Papua berhasil dipukul mundur dan Sintong bersama anak buahnya melanjutkan kembali perjalanannya
3. Pimpinan KKB Papua menyerah
Pimpinan KKB Papua, Lodewijk Mandatjan menyerahkan diri ke NKRI seusai mantan danjen RPKAD Sarwo Edhie Wibowo menerapkan strateginya.
Perlu diketahui, pemberontakan KKB Papua pimpinan Lodewijk Mandatjan merupakan yang terbesar mulai tahun 1967.
Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' karya Hendro Subroto, kisah penyerahan diri pimpinan KKB Papua ini berawal saat Sarwo Edhie Wibowo menjabat sebagai panglima Kodam XVII/Tjendrawasih (1968-1970).
Sarwo Edhie Wibowo saat itu mau tak mau harus menghadapi sepak terjang KKB Papua pimpinan Lodewijk Mandatjan.
Dalam menghadapi aksi teror KKB Papua saat itu,Sarwo Edhie Wibowo memadukan operasi tempur dengan operasi non tempur.
Menurutnya, strategi non tempur digunakan lantaran ia menganggap para KKB Papua masih merupakan saudaranya sebangsa dan setanah air.
"Kalau pemberontak kita pukul terus menerus, mereka pasti hancur. Tetapi mereka adalah saudara-saudara kita. Baiklah mereka kita pukul, kemudian kita panggil agar mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi" kata Sarwo Edhie Wibowo dalam buku karya Hendro Subroto.
Untuk menghindari terjadi pertumpahan darah yang lebih banyak, Sarwo Edhie Wibowo memerintahkan melakukan penyebaran puluhan ribu pamflet yang berisi seruan agarKKB Papua kembali ke NKRI.
Sarwo Edhie Wibowo kemudian memberi tugas kepada perwiraRPKAD Mayor Heru Sisnodo dan Sersan Mayor Udara John Saleky untuk menemui pimpinan KKB Papua yang bernama Lodewijk Mandatjan.
• Passing Grade Kelulusan CPNS di Kabupaten Batanghari Turun, Segini Angkanya
• PENGACARA Beber Bukti Cekal Rizieq Shihab Rinci dan Lengkap, Asal Surat Pencekalan Terungkap!
Tujuannya adalah membujuk agar Mandatjan beserta anak buahnya mau kembali lagi ke pangkuan NKRI.
Tanpa membawa senjata, Mayor Heru Sisnodo dan Sersan Mayor Udara John Saleky berjalan kaki memasuki hutan untuk menemui pimpinan KKB Papua itu.
Saat bertemu dengan Mandatjan, Mayor Heru Sisnodo berkata: "Bapak tidak usah takut. Saya anggota RPKAD (sekarang RPKAD). Komandan RPKAD yang ada di sini anak buah saya. Dia takut sama saya. Kalau bapak turun dari hutan, nanti RPKAD yang akan melindungi bapak."