Gabung ke Satuan Elite Kopaska, Sosok Ini Dijuluki 'Dokter Gila' yang Sukses Menjadi Frogman TNI AL
TRIBUNJAMBI.COM - Komando Pasukan Katak (Kopaska) pastinya sudah mengetahui satuan tersebut sangat garang dan disegani tentara asing.
Bukan hanya itu saja, mereka yang tergabung di satuan itu memang dikenal berani mati dalam berbagai misi.
Bahkan ada dikatakan, terdapat satu dokter yang sangat berani dan sampai dijuluki dokter 'gila' rela bergabung ke satuan elit TNI AL itu.
Dia dalah Letnan Kolonel (K) dr Iswanto yang mendaftarkan diri untuk bergabung dalam Pasukan Katak.
• BEGINI Jadinya Jika Kopassus, Kopaska dan Denjaka Beraksi Bersama, Perompak Somalia Pernah Merasakan
• Dengan Topeng Tengkoraknya, Kopaska TNI AL Masuk Deretan Pasukan Elite Garang dan Seram di Dunia
• Diperdaya Pasukan Kopaska, Kelompok Sayap GAM Penyandera WNI Masuk Jebakan saat Ambil Uang Tebusan
Pria bernama asli Oey Tiong Hian ini nekat menjalani latihan bak neraka demi menjadi pasukan elite TNI AL ini.
Kala masih duduk di sekolah dasar, Iswanto bercita-cita menjadi seorang dokter.
Namun, ketika sekolah menengah dia mengubah mimpinya menjadi dokter tentara.
Tepatnya pada tahun 1989, Iswanto resmi menjadi tentara melalui jalur sekolah perwira wajib militer (Sepawil).
Dia langsung bekerja di Dinas Kesehatan Komando Armada RI Kawasan Barat.
Tugas yang diemban pertamanya, membantu kegiatan Kopaska di Pulau Damar, Kepulauan Riau.
Akan tetapi, hal yang menarik dikenang Iswanto mengikuti kegiatan lapangan Kopaska seperti renang, selam, heli jump dan lari. Karena hal ini, ia sampai menerima cap sebagai 'Dokter Paska'.
Bahkan pada tahun 1991, Iswanto mengajukan permohonan masuk Kopaska, walaupun tidak ada panggilan untuk pendidikan.
Sampai akhirnya keinginannya menjadi 'Frogman' menjadi kenyataan.
Alhasil, dia pun berkantor di Pondok Dayung, Tanjung Priuk setelah dilantik menjadi prajurit Kopaska tahun 1998.
Kemudian kariernya cukup cemerlang dengan langsung dipercaya menjadi Komandan Detasemen, Pasi Intel dan Pasmin Satpaska. Julukan 'Dokter Gila' pernah identik dengan dirinya, melihat keputusannya menjadi perwira Kopaska.