Kepada Bima, orangtua Naaf menceritakan, anaknya menghilang pada suatu sore, sekitar enam tahun lalu.
Keluarga sempat berusaha mencari di berbagai tempat, dan juga melapor ke polisi.
Bahkan, keluarganya juga sempat meminta bantuan dari orang pintar, serta membuat selebaran berisi pengumuman atas menghilangnya anak mereka. Namun semua usaha yang dilakukan orangtua Naaf sia-sia.
Sejak saat itu, keluarga dan tetangganya meyakini Naaf hilang karena diculik genderuwo. Setelah beberapa tahun berlalu dan tak ada kabar mengenai keberadaan Naaf, keluarganya mengikhlaskannya.
"Pada saat hilang, pemuda ini sudah mengalami depresi atau gangguan jiwa. Keluarga awalnya sempat tak percaya kalau anaknya yang telah lama hilang ditemukan lagi," kata Bima.
Sayangnya Naaf belum dapat dimintai keterangan, sehingga belum diketahui bagaimana awalnya dia menghilang dan ke mana saja selama dia menghilang.
"Belum bisa bercerita, karena kondisinya belum memungkinkan. Kami hanya fokus untuk menyatukan Naaf dengan keluarganya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Loka Bina Karya Kota Madiun, Sudarsono, mengatakan Naaf memang pernah menjadi pasien di UPTD Loka Bina Karya sejak Februari lalu.
Naaf juga pernah menjalani perawatan di RSJ Lawang Malang.
Dari hasil diagnosis dokter, Naaf mengalami skiziphrenia katatonik (jenis gangguan jiwa dengan ciri respon lambat.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Yuni Diculik Wewe Gombel Hebohkan Orang Sekampung, Ada Ritual Lepas Bra dan CD Sambil Nungging, https://suryamalang.tribunnews.com/2019/11/04/yuni-diculik-wewe-gombel-hebohkan-orang-sekampung-ada-ritual-lepas-bra-dan-cd-sambil-nungging?page=all.