Sesoedahnja menimbang segala isi-isi pidato-pidato dan pembitjacaraan ini.
Kerapatan laloe mengambil kepoetoesan:
Pertama: KAMI POETRA POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE TANAH INDONESIA
Kedoea: KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE BANGSA INDONESIA
Ketiga: KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENDJOENDJONG TINGGI BAHASA PERSATOEAN BAHASA INDONESIA
• Foto Syur 2 Pejabat Pemkab Pringsewu Lakukan Perbuatan Ini Viral di Media Sosial!
Setelah mendengar poetoesan ini kerapatan meneloearkan kejakinan azas ini wajib dipakai oleh segala perloempoelan kebangsaan Indonesia.
Mengeloearkan kejakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memeperhatikan dasar persatoeannya:
Kemaoean
Sedjarah
Bahasa
Hoekoem Adat
Pendidikan Kepandoean
dan mengeloearkan pengharapan, soepaja poetoesan ini didiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan kita."
Naskah Sumpah Pemuda ditulis dalam ejaan van ophuijsen atau ejaan lama.
Ejaan van ophuijsen digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda.