Pengakuan Satu di Antara Rampok Bersenpi, Awalnya Tak Tahu Bakal Diajak Merampok
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Satu di antara kawanan perampok bersenjata api di Batanghari, Kri Anggara, mengaku menyesal atas perbuatannya.
Dia mengatakan awalnya tidak diketahui akan diajak melakukan perampokan dengan korban tauke getah karet.
"Saya hanya menyopir saja. Mereka yang mengajak, awalnya sempat saya tolak tapi mau tidak mau jadi ikut," kata Ari kepada wartawa saat ekspose di Mapolres Batanghri, Sabtu (13/10).
Ari juga menjelaskan, awalnya mereka berempat ingin pergi ke Kuala Tungkal.
Hanya saja di perjalanan berubah tujuan.
Baca Juga
• 10 Soal dan Wawancara, Fit and Proper Test PDIP untuk Bakal Calon Kepala Daerah Jambi
• DIVONIS Mati Oleh Dokter, Penderita Kanker Minta Bertemu Anjingnya Terakhir Kali, Hal Ajaib Terjadi
• Hotman Paris Baper, Sebut Ada Pengacara yang Cari-cari Kesalahanya, Siapa yang Dimaksud?
"Ini baru pertama kalinya. Dak terpikir nian awalnya mau merampok ni," sebutnya.
Keempat pelaku masih diperiksa lebih lanjut oleh penyidik atas keterlibatannya.
Mereka mendapat jeratan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian Disertai Kekerasan. Ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
Kronologi
Berikut ini kronologi penangkapan perampok bersenjata api di Batanghari.
Kapolres Batanghari, AKBP Mohamad Santoso, dalam keterangan rilisnya Sabtu (12/10), memebeberkan kronologi penangkapan para perampok bersenjata api.
Penangkapan itu berkat kerjasama lintas sektoral, yaitu bantuan dari Polsek Pauh Sarolangun.
Awal penangkapan, berdasarkan laporan korban Darmiono atas kejadian perampokan yang menimpanya pada Kamis (10/10) siang.
Laporan tersebut ditindaklanjuti pada Jumat (11/10).
Sekira pukul 07.00 WIB, anggota Polsek Bathin XXIV mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada orang yang mencurigakan menyetop mobil di Jalan Lintas Muara Tembesi-Sarolangun.
Lokasi itu tepatnya di KM 30 Jerambah Ruap, Kelurahan Durian Luncuk, Kecamatan Batin XXIV.
Dari laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan dengan meluncur ke lokasi.
Di lokasi, didapati dua orang yang diduga dicurigai sebagai pelaku yang merampok korban Darmiono.
Kedua pelaku tersebut menaiki mobil truk jenis Isuzu warna putih dengan muatan ekspedisi.
Anggota Polsek Bathin XXIV dan Kanit Buser Polres Batanghari yang dipimpin oleh Kapolsek Batin XXIV melakukan pengejaran.
Polisi juga menghubungi Polsek Pauh Polres Sarolangun untuk meminta bantuan pertolongan penyetopan truk yang dinaiki oleh kedua pelaku.
Setibanya di Mapolsek Pauh, truk yang dinaiki oleh pelaku Maulidi dan Supriyanto pun disetop sekira pukul 08.30 WIB.
"Mereka langsung diamankan saat itu juga," ujar Santoso.
Penumpang di truk itu kemudian diinterogasi.
Ternyata masih ada dua orang rekannya lagi dalam komplotan mereka.
Dari keterangan kedua pelaku lalu dilakukan pengembangan.
Dua pelaku lagi berhasil ditangkap di wilayah Desa Mandiangin Pasar Kecamatan Mandiangin.
"Keempat pelaku langsung digiring ke Mapolsek Bathin XXIV untuk diinterogasi lebih lanjut," katanya.
Lebih lanjut, dijelaskan Santoso, masing-masing dari para pelaku ini memiliki peran tersendiri.
"Ari Anggara sebagai sopir, Supriyanto selaku pemandu, Rahman dan Maulidi sebagai eksekutor yang mengaku sebagai buser Polres Batanghari," katanya.
Dari tangan para pelaku, selain senjata api juga diamankan senjata tajam jenis pisau.
Lalu uang tunai Rp 7 juta, HP dan kaus polisi warna cokelat berlogo Sumatera Selatan. (Rian Aidilfi Afriandi / Tribunjambi.com)
• Cek Instagram @jokowi, Analisis Dosen UGM tentang Beda Pertemuan Jokowi dengan Prabowo & SBY
• Istri Petinggi TNI, Penampilan Anggun Bella Saphira saat Rapat dengan Iriana Jokowi di Istana Bogor
• Spesifikasi iPhone 11 Pro, Dijual Rp 14 Jutaan, Unggulkan Tiga Kamera Belakang