'Sulapan' Kantor Desa Menjadi Ruang Oksigen, Tempat Tinggal Warga Dikepung Karhutla
HAMPIR tiga minggu, kantor desa di Desa Pematang Raman, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi disulap menjadi ruang oksigen, untuk membantu korban terpapar asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Sejumlah ruangan seperti ruangan kepala desa dijadikan tempat penyaluran oksigen.
Meja kerja kepala desa pun terlihat digunakan oleh dokter untuk melayani keluhan warga.
Meja yang biasanya digunakan untuk menandatangi berkas pun kini beruah fungsi sebagai tatakan untuk dokter mencatat keluhan warga.
Kursi tamu yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu tak luput dijadikan sebagai kursi antrean warga yang memegang nomor urut antrean.
Baca Juga
FOTO-FOTO Perempuan Cantik Asal Indonesia Ditangkap di Bandara Filipina, Narkoba Rp 14 M di Tas
Apes, Urus Surat Nikah di Kantor KUA, Calon Penganten di Merangin, Jambi ini Kehilangan Sepeda Motor
Update Konflik di Sihaporas, Minta Bantuan KWI, PMKRI dan GMKI, Desak Polisi Bebaskan Pemuda Desa
Cita Citata vs Yusuf Oeblet, Dibentak-bentak di Gladiresik Acara Nasional, Panas Langsung Pulang
Ruang tengah yang berisi lemari dikosongkan agar lapang, tikar dibentang sebagai alas duduk puluhan lanjut usia dan anak-anak menunggu giliran.
Menghadap kursi dan meja yang ditempati tim kesehatan dari PMI memeriksa tensi dan mencatat keluhan warga.
"Sudah tiga minggu seperti ini," kata Bendahara desa, Zainal Arifin, yang stand by menyambut bantuan dari berbagai komunitas, Sabtu (5/10).
Termasuk saat menerima bantuan dari tim penyalur Dana Kemanusiaan Kompas yang datang pada Sabtu sore itu.
Kata dia, sangat terbantu dengan kedatangan relawan PMI, konunitas dan dokter yang bersedia hadir di sana untuk melayani keluhan warga.
Dalam satu hari lebih dari 100 orang warga desa datang untuk memeriksa kesehatan, mendapat obat atau sekadar meminta diberi oksigen karena gangguan sesak napas.
"Kemarin waktu ada dokter spesialis, sehari bisa 300 orang. Itu dari pagi sampai jam 10 malam," katanya.
"Jadi difungsikan untuk ruang oksigen, warga tetap di rumahnya tapi ketika mengeluh sakit atau sesak nafas warga datang ke sini, sebagian ada mengeluh diare dan batuk pilek," sambungnya.