"Tidak terlihat sama sekali kalau hamil. Sampai lebaran kemarin itu masih tidak terlihat," lanjut MS.
Kenyataan EZ hamil baru diketahui setelah sang anak mengerang kesakitan di dalam rumah.
MS pun menanyakan kenapa buah hatinya itu menangis dan mengerang sakit.
"Aku hamil pak, ini anaknya mau keluar, tolong-tolong. Saya tidak kuat," kata MS menirukan erangan sang anak.
Tak tega melihat anaknya mengerang kesakitan, MS kemudian membantu mendorong perut EZ hingga janin keluar.
Berbekal gunting, kaus, dan tas plastik, MS mulai menggunting tali pusar janin.
Sementara itu, kaus berwarna kuning dan tas plastik, digunakannya untuk membungkus janin bayi yang sudah tak bernyawa itu.
"Saya sempat menepuk-nepuk bayi itu, tapi tidak terlihat bersuara," ucap dia.
"Warnanya juga sudah pucat. Saya fokus merawat anak saya ini," tambah MS.
Menyadari janin itu tak bernyawa, MS membawa bungkusan kantong plastik berisi janin dibuang di Sungai Kalimas di Jalan Genteng, Selasa (16/9/2019) subuh.
Sehari setelah dibuang, janin bayi itu kemudian ditemukan oleh seorang tukang becak di wilayah Bubutan Surabaya.
Mendapati laporan itu, polisi kemudian bergerak menyelidiki siapa yang membuang janin bayi tersebut.
Kapolsek Bubutan, AKP Priyanto mengatakan, setelah laporan itu masuk, pihaknya melakukan penyelidikan tak jauh dari area di mana bayi itu diperkirakan dibuang.
"Anggota terus menggali informasi disekitar lokasi penemuan dan di lokasi perkiraan bayi itu dibuang," beber AKP Priyanto.
Setelah dua hari sejak ditemukan janin bayi itu, polisi mendapatkan infromasi adanya seorang perempuan yang dibawa ayahnya berobat dan kesakitan setelah melahirkan di rumah.