Puan Maharani Ketua DPR RI (PDIP), La Nyalla Ketua DPD RI (Golkar), Siapa Layak Jadi Ketua MPR RI?

Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana gedung DPR RI, Jakarta

Puan Maharani Ketua DPR RI (PDIP), La Nyalla Ketua DPD RI (Golkar), Siapa Layak Jadi Ketua MPR RI?

TRIBUNJAMBI.COM - Rapat Paripurna telah menetapkan lima pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR) periode 2019-2024.

Kelima pimpinan DPR tersebut berasal dari partai politik dengan jumlah kursi terbanyak.

Partai dengan jumlah kursi terbanyak otomatis mendapat kursi pimpinan DPR.

Itu mengacu pada UU MPR DPR DPRD dan DPD.

Puan Maharani (Instagram @puanmaharaniri)

Berdasar pada aturan tersebut, Politisi PDI-P Puan Maharani ditetapkan sebagai Ketua DPR.

Sementara, empat Wakil Ketua DPR adalah Aziz Syamsuddin dari Fraksi Partai Golkar, Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Partai Gerindra, Rachmat Gobel dari Fraksi Partai Nasdem dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.

Sidang Paripurna dipimpin oleh Ketua DPR sementara Abdul Wahab Dalimunthe dan Wakil Ketua DPR sementara Hillary Brigitta Lasut.

"Apakah hasil rapat mengenai penetapan pimpinan DPR dapat disetujui dan ditetapkan? Setuju?" ujar Abdul Wahab Dalimunthe saat memimpin Sidang Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Baca: Siapa Sebenarnya Suami Puan Maharani? Terungkap Masa Lalu Hapsoro Sukmonohadi yang Misterius

Baca: GOOGLE DOODLE Turut Peringati Hari Batik Nasional, Tahu Asal Usul Batik? Pernah Diklaim Malaysia Lho

Seluruh anggota DPR yang hadir dalam ruangan rapat pun menyatakan setuju dan bertepuk tangan.

Proses penetapan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah janji jabatan yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali.

Berikut ini bunyi sumpah janji pimpinan DPR 2019-2024 yang dibacakan Hatta Ali dan diucapkan ulang oleh pimpinan DPR :

"Dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sesuai dengan peraturan Perundang-undangan dengan berpedoman kepada pancasila dan UUD RI Tahun 1945. Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi seseorang dan golongan. Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan NKRI."

Seusai mengucap sumpah Kemudian penyerahan kepemimpinan DPR secara simbolis dari Abdul Wahab kepada Puan Maharani.

Setelah itu kelima pimpinan DPR sempat berfoto bersama dengan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri yang juga hadir dalam Sidang Paripurna.

Seusai foto bersama, Puan Maharani menyampaikan pidato pertamanya sebagai Ketua DPR. Puan yang juga putri dari Megawati merupakan Ketua DPR perempuan pertama di Indonesia.

"Yang pasti nantinya ini akan pecah telur baru ada perempuan pertama setelah 74 tahun ketua DPR," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, saat ditanya wartawan terkait statusnya sebagai perempuan pertama yang bakal memimpin DPR.'

La Nyalla Mahmud Mattalitti (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

La Nyalla Mattalitti Jadi Ketua DPD RI

La Nyalla Mattalitti terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah ( DPD) RI masa jabatan 2019-2024.

La Nyalla terpilih melalui mekanisme voting 134 anggota DPD yang hadir dalam rapat paripurna ketiga dengan agenda pemilihan Ketua DPD RI.

Nama La Nyalla keluar sebagai pemegang suara terbanyak dibanding tiga pesaingnya, yaitu Sultan Bachtiar, Mahyudin, dan Nono Sampono.

La Nyalla meraih suara 47, lalu Nono Sampono 40, Mahyudin 28 dan Sultan Bachtiar mendapat 18 suara.

Mereka yang tidak terpilih sebagai ketua, otomatis menjabat sebagai Wakil Ketua DPD.

"Pimpinan terpilih yang memperoleh suara terbanyak pertama diterapkan sebagai ketua terpilih," kata pimpinan sidang Jialyka Maharani dalam rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Baca: Ramalan 12 Zodiak Rabu (2/10) - Libra Jatuh Cinta, Cancer Penuh Rintangan, Scorpio Tunggakan Lama

Baca: Kisah Tentara 30 Tahun di Hutan, Menganggap Perang Dunia II Masih Berlangsung Siap Mati untuk Negara

Pemilihan Ketua DPD sendiri berjalan cukup alot dan memakan waktu selama lebih dari tiga jam.

Awalnya, dipilih satu nama calon ketua dari empat sub wilayah, yaitu sub wilayah Barat I dan II serta sub wilayah Timur I dan II.

Sultan Bahtiar mewakili sub wilayah Barat I, sedangkan La Nyalla mewakili sub wilayah Barat II. Mahyudin mewakili sub wilayah Timur I, dan Nono Sampono wakil sub wilayah Timur II.

Keempat kandidat itu lantas menyampaikan visi-misinya sebagai calon Ketua DPD di hadapan seluruh anggota DPD yang hadir.

Setelahnya, keempat kandidat melakukan musyawarah untuk menentukan satu orang ketua. Namun, musyawarah itu tidak mencapai mufakat.

Oleh karenanya, diputuskan pemilihan ketua ditempuh melalui voting.

Voting dilakukan secara manual menggunakan surat suara yang kemudian diberi tanda pilih dan dimasukkan ke kotak suara.

Surat suara kemudian dihitung secara manual, dan tercatat nama La Nyalla yang juga mantan Ketua PSSI, mendapat perolehan suara terbanyak.

Hillary Brigitta Lasut, calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 Partai Nasdem.(Dokumentasi Pribadi/ Hillary Brigitta Lasut) (Kompas.com)

Ketua MPR RI Dipilih Hari Ini

Wakil Ketua Sementara MPR Hillary Brigitta Lasut mengatakan, pimpinan sementara MPR bersama perwakilan fraksi dan DPD sudah menggelar rapat konsultasi terkait pemilihan pimpinan MPR.

Hillary menuturkakn, hasil rapat menyepakati jadwal rapat paripurna terkait pemilihan pimpinan MPR adalah Rabu (1/10/2019) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

"Besok akan diminta dari perwakilan fraksi-fraksi masing-masing menyampaikan nama-nama yang akan diajukan dan juga mungkin pimpinan-pimpinan di dalam yang akan diajukan jadi pimpinan MPR," kata Hillary di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Hillary mengungkapkan, masih ada fraksi-fraksi yang belum mengajukan nama-nama calon pimpinan MPR.

Namun, ia tak menyebutkan fraksi apa yang belum menyerahkan nama.

"Sudah ada nama yang terkumpul, tapi saya tidak layak untuk sampaikan sekarang karena belum disahkan. Jadi sebaiknya besok saja. Tidak semua fraksi sih tadi kebetulan yang menyebutkan nama tapi pada dasarnya semuanya sudah memiliki nama yang akan diajukan," ujarnya.

Selanjutnya, Hillary mengatakan, apabila tidak halangan, rapat paripurna pemilihan MPR akan digelar pada pukul 10:00 WIB.

"Iya, besok jam 10 pagi kalau memang tak ada kendala yang terlalu first major sifatnya seharusnya tetap besok pagi," pungkasnya. (Kompilasi artikel di Kompas.com)

Berita Terkini