TRIBUNJAMBI.COM - Luna Maya posting kebakaran hutan di Jambi. Kementerian LHK langsung beri tanggapan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyayangkan postingan artis soal kebakaran hutan di Jambi.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian LHK, Rafles B Panjaitan menuturkan postingan publik figur Luna Maya di media sosial tidak berdasarkan fakta.
Ia menyebut, Kementerian LHK telah berupaya maksimal memadamkan api, bahkan ada petugas gugur di lapangan.
Pernah lihat api? Tahu enggak dia kejadian di lapangan itu?
Jadi kalau memberitakan itu jangan asbun gitu.
Dia enggak lihat Manggala sampai meninggal memadamkan api," kata Rafles di kantor KLHK, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019).
Dua Orang Pengibar Bendera Bintang Kejora di Depan Istana Ditangkap, Inilah Orangnya
Jadwal Liga Inggris 2019/2020 Malam Ini, ada Laga Southampton vs Man Utd Live Streaming Mola TV
KKN di Desa Penari, 3 Hutan di Jawa Timur yang Disebut Paling Mirip Lokasi Dimana Kisah Horor
Mengapa Bima dan Ayu Meninggal Misterius? Keganjilan di Cerita Horor KKN di Desa Penari yang Viral
Bagian Bawah Bibir Irish Bella Dijilat Lidah Ammar Zoni, Ketahuan Ada Tahi Lalat di Bagian Ini
Rafles menganggap postingan Luna Maya bukanlah sebuah bentuk keprihatinan, melainkan ada kepentingan tertentu.
Dirinya berharap para public figure terlebih dahulu mencari tahu lebih dalam informasi terkini sebelum memposting.
"Ini bukan bentuk keprihatinan, kalau keprihatinan dia datang ke sana, ikut bantu itu baru prihatin.
Jangan hanya meng-endorse terus menggunakan isu-isu yang merugikan bangsa kita.
Lebih baik tanya dahulu. Tiba-tiba blow-up sehingga akunnya diendorse," ucapnya.
Sebelumnya, pada postingan presenter sekaligus pemain film itu, meminta Presiden Jokowi dan Menteri LHK memperhatikan kasus kebakaran hutan di Jambi.
Berikut postingan Luna Maya pada Rabu 28 Agustus 2019.
"Kebakaran hutan di Jambi masih belum padam! Per tanggal 24 Agustus 2019, terdapat peningkatan titik api di Bukit Tigapuluh, Jambi, dari 44 titik api, menjadi 92 titik.
Api telah diupayakan pemadamannya oleh berbagai pihak: masyarakat sekitar, teman-teman WWF-Indonesia, perusahaan setempat, BPBD, BNPB, Polri, dan TNI.
Mohon perhatian Pak @Jokowi, Bu @siti.nurbayabakar - kasihan saudara-saudara kita di sana.
#KobarkanHarapan #PadamkanApiHutan#SelamatkanMasaDepan #TogetherPossible#Connect2Earth".
Postingan itu hingga Kamis sore mendapatkan like 53.187 dan 720 komentar.
Sebelumnya, seorang anggota Manggala Agni Daops Muara Bulian Kabupaten Batanghari, Asmara menghembuskan napas terakhir, Jumat (23/8) dini hari.
Asmara meninggal akibat tertimpa pohon saat bertugas memadamkan kebakaran hutan di Hutan Taman Raya (Tahura) Km 13, Desa Senami.
Sempat dirawat di RSUD Hamba Muara Bulian, Asmara kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Siloam Jambi, lantaran kondisinya kritis.
Luka tersebut diderita Asmara saat memadamkan api di wilayah Hutan Taman Raya (Tahura) STS Batanghari, Kamis (22/8/2019)
Asmara tertimpa kayu hingga mendapat luka serius pada kepala sebelah kiri.
Sebelumnya, korban dilarikan ke RSUD Hamba Muara Bulian untuk mendapatkan perawatan.
Hanya saja, kondisinya dikhawatirkan makin memburuk dan harus dibawa ke RS Siloam.
"Korban mengalami luka robek pada kepala sebelah kiri, pendarahan aktif pada telinga sebelah kiri sehingga dirujuk ke RS Siloam.
Ditakutkan ada Fraktur Basis Kranii atau patah tulang tengkorak," kata dr Desi selaku dokter jaga poli umum RSUD Hamba Muara Bulian kepada wartawan.
Asmara meninggalkan satu istri dan dua anak.
Jenazah akan dimakamkan di desa kelahirannya, yaitu di RT 05, Dusun Anggrek, Desa Bathin, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.
Manggala Agni merupakan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Indonesia yang dibentuk Kementerian Kehutanan sejak 2003.
Informasi itu dibenarkan Kepala BPBD Kabupaten Batanghari, Nazhar, melalui pesan Whatsapp.
"Innalillahiwainalillahirojiun. Kami keluarga besar BPB Batanghari turut berduka," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada pukul 15.00 WIB.
Anggota Manggala Agni Daops Muara Bulian Kabupaten Batanghari, Asmara, dievakuasi ke RSUD Abdul Majid Batoe Muara Bulian. Namun Jumat (23/8/2019) dini hari, Asmara hembuskan nafas terakhir./Tribun Jambi/Rian Aidilfi.
Dia menjelaskan kronologi kejadiannya.
Saat itu, Tim Satgas sedang melakukan pemadaman dengan menggunakan tanki milik MA Daops Muara Bulian.
Suplai air di tanki tersebut habis.
Tim kemudian bermaksud melakukan pengisian ulang tanki, diikuti oleh Asmara dan Kuntoro dengan menggunakan sepeda motor.
Beberapa meter berjalan tiba-tiba sebatang kayu besar roboh menimpa kepala Asmara.
Tim Satgas Karhutla segera membawa korban ke RSUD Abdul Majid Batoe Muara Bulian.
Sementara itu peralatan medis yang ada di RS tersebut kurang menunjang, korban pun dirujuk ke RS Siloam Jambi.
"Akan tetapi takdir berkata lain saudara Asmara meninggal dunia sekira pukul 01.15 Jum'at, 23 Agustus 2019," kata Agus.
Sebelumnya, korban sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Hamba Muara Bulian untuk mendapatkan perawatan.
Hanya saja, kondisinya dikhawatirkan makin memburuk dan harus dibawa ke RS Siloam Jambi.
dr Desi selaku dokter jaga poli umum RSUD Hamba Muara Bulian.
"Korban mengalami luka robek pada kepala sebelah kiri, pendarahan aktif pada telinga sebelah kiri sehingga dirujuk ke RS Siloam. Ditakutkan ada Fraktur Basis Kranii atau patah tulang tengkorak," sebutnya kepada wartawan.
Dari hasil pemeriksaan, kata Desi tak adla luka lain pada tubuh korban.
"Lukanya hanya dari telinga serta muntah darah. Kita takutnya ada fraktur dan karena di sini tak ada alat scannya," ujarnya.
Saat itu, kata Desi, korban masih belum sadarkan diri dan dalam kondisi kritis namun sudah stabil.
"Pendarahannya sudah mulai berkurang karena sudah diberikan pengobatan," pungkasnya.
Ucapan duka atas kepergian Asmara juga menggema di media sosial.
Termasuk dari halaman Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Berikut postingan lengkap Menteri Siti Nurbaya Bakar:
Innalillahiwainailahi rojiun.
Pagi ini saya mendapatkan berita duka dari garis terdepan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Anggota Manggala Agni atas nama Asmara, Daops Muara Bulian, Jambi. Ybs tertimpa pohon sewaktu pemadaman di Tahura Senami pukul 15-an sore kemarin, dan tadi pagi jam 01.20 WIB telah berpulang ke Rahmatullah.
Pasukan pemadam KLHK Manggala Agni, bersama dengan anggota Satgas Karhutla lainnya, bekerja tanpa henti siang malam berupaya memadamkan titik api Karhutla. Setiap hari saya selalu mengikuti laporan lapangan Manggala Agni dari seluruh Daops di Indonesia. Dedikasi mereka sungguh luar biasa, berjibaku mempertaruhkan nyawa melawan amukan api di lokasi-lokasi yang kadang sulit dijangkau dan sulit dipadamkan.
Kita semua harus mengambil tanggungjawab yang sama untuk menghentikan Karhutla berulang. Jaga hutan, jaga lahan, jaga alam sekitar, jangan dirusak, jangan dibakar. Hentikan kejahatan Karhutla untuk menjaga Indonesia kita.
Selamat Jalan Pak Asmara...kami semua menaruh hormat pada segala perjuangan dan dedikasimu.
InsyaAllah husnul khotimah, diterima semua amal ibadahnya, dihapuskan segala dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan serta kesabaran. Aamiin.
Artikel ini telah tayang di Tribunmedan.com dengan judul Kemen KLH Berang Pada Luna Maya: Jangan Asbun, Dia Gak Lihat Manggala Meninggal Padamkan Api
Rambut Poni Lempar Luna Maya saat Kecil Muncul, Curhat Status Lajang 36 dan Pikiran Positif
Bagian Bawah Bibir Irish Bella Dijilat Lidah Ammar Zoni, Ketahuan Ada Tahi Lalat di Bagian Ini
Baca: Mulai Awal September 2019, Bakal Ada Tarif Baru Ojek Online Gojek dan Grab di Seluruh indonesia
10 Pertanyaan Raditya Dika yang Bongkar Misteri KKN di Desa Penari, SimpleMan Tulis Kisah Nyata
Siapa Sebenarnya Widya? Mahasiswi dalam Thread Twitter Cerita Horor KKN di Desa Penari