Serangan Balik Kader PSI Rian Ernest ke Tina Toon Dimulai, 'Perang' Dimulai Sebelum Tugas di Dewan

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tina Toon, mantan artis cilik yang sekarang jadi anggota DPRD DKI Jakarta 2019-2024

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Serangan balik kader PSI ke Tina Toon mulai dilancarkan.

Kader PSI yang merupakan eks staf Ahok, Rian Ernest, menyerang balik Tina Toon, anggota DPRD DKI Jakarta.

Perasoalan itu dipicu terkait pengadaan pin emas untuk anggota dewan.

Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024, Agustina Hermanto alias Tina Toon, sempat menanggapi pemberian pin emas untuk anggota DPRD yang baru.

Ia mengaku akan mengambil pin dengan biaya pengadaan Rp 1,3 miliar itu.

Menurutnya pin itu merupakan hak bagi anggota dewan.

Baca Juga

 Bentuk Tato di Punggung Vanessa Angel Ketahuan saat Pakai Bikini, di Bagian yang Jarang Terlihat

 Penyebab Putusnya Daffa Wardhana dan Chelsea Islan Masih Misteri, Tapi Ada Bukti Ini

 Sindiran Keras Tina Toon untuk PSI sekalian aja jangan ngambil pin, jangan ngambil gaji

 Daftar Nama Lengkap Anggota DPRD DKI Jakarta Periode 2019-2024, Dilantik Hari Ini, Ada Tina Toon

 Transfer Alexis Sanchez ke Inter Milan, Manchester United Patungan Rp63 Miliar

Terlebih, pengadaannya termaktub dalam ketentuan pada Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD.

Namun jika tidak ada yang mengambil pin emas itu, Tina Toon menilai harusnya yang bersangkutan menunjukan totalitas idealismenya itu.

"Kalau ada yang mau mengembalikan hak dari pin emas, sekalian aja jangan ngambil pin, jangan ngambil gaji. Kerja bakti, silakan," kata Tina Toon sebelumnya, Jumat (23/8/2019).

 

Tina menyebut jika dirinya tetap akan menerima pin emas itu dan melihatnya sebagai atribut simbolis penunjang anggota dewan.

Dengan menerima itu, beban anggota dewan yang dipikul akan jauh lebih besar lagi.

Menanggapi Tina Toon, kader Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ), Rian Ernest balik menyindir Tina Toon sekaligus kader PDIP.

Rian Ernest sekaligus Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta mengatakan, dirinya merasa miris jika ucapan itu disampaikan politisi muda.

 

"Mungkin saya baru tahu ada politisi muda dari partai lain yang mengatakan bahwa kalau enggak mau pin emas, ya jangan nerima gaji. Kalau PSI diberikan komentar oleh elit politik senior ya wajar, karena kita hidup di zaman berbeda. Kalau kita dapat komentar dari politisi muda, ini buat kami miris," kata Rian Ernest sekaligus mantan staf mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menurut Rian Ernest, seharusnya politisi muda memiliki pemikiran baru yang berseberangan arus, dan berani efisien anggaran, karena pengadaan pin emas itu memiliki nilai anggaran yang cukup tinggi.

"Jadi buat partai-partai sebelah, muda bukan berarti progresif, muda bukan berani lawan korupsi, mudah-mudahan PSI bisa diskusi dengan temen-temen partai muda lain. Politisi muda dari partai lain jangan ikut-ikutan cara tua," ucapnya.

Halaman
1234

Berita Terkini