"Dulu sudan ada tim SAR, polisi, dan warga coba setrum dan datangkan pawang buaya. Tapi buayanya malah tambah banyak," tukasnya.
Dia berharap ada jalan keluar untuk mengatasi masalah buaya tersebut. Terlebih pada musim kemarau dan air surut, hampir semua warga di pinggir Sungai Batanghari melakukan aktivitas MCK di sungai.
Penjelasan BKSDA
Terpisah, Kepala Resort Tebo BKSDA Jambi, Hefa Edison membenarkan adanya informasi itu.
Namun dia menyanggah keterangan warga terkait adanya penyerangan yang dilakukan buaya terhadap manusia.
"Jenis buaya sinyulong sangat jarang menyerang manusia," jelasnya.
Saat ini pihaknya masih berkoordinasi terkait penanganan masalah buaya tersebut.
Pihaknya sangat menyayangkan tindakan warga yang melakukan penembakan terhadap satwa dilindungi itu.
"Kalau memang meresahkan, mestinya bisa melapor pada pihak BKSDA untuk penanganan konflik satwa liar," ungkapnya.
Untuk ke depan, kata dia, masyarakat dapat menghubungi call center BKSDA melalui sambungan selular atau SMS ke nomor 081373372732, atau whatsapp 082377792384. (Mareza Sutan A J / Tribunjambi.com )
Bukan Rossa, Alasan Afgan Mengundurkan Diri Sementara dari Dunia Musik karena Punya Rencana
Afgan Kepergok Peluk Rossa di Belakang Panggung Konser Dekade, Warganet Langsung Bereaksi
Afgan dan Rossa Sah Pacaran? Boy William Langsung Tanya Teh Oca Ciumannya Enak Nggak
Wajah-wajah Keluarga Felicia Tissue Pacar Kaesang Pangarep Muncul, Siapa Sebenarnya Mereka?