Kecintaan Kaka terhadap musik mengorbankan sekolahnya, tapi ia tebus dengan kesuksesannya bersama Slank.
Hampir 28 tahun di grup musik rock ini, ia mendapatkan popularitas.
Akhadi Wira Satriaji atau lebih akrab disapa Kaka merupakan vokalis band fenomenal Slank.
Ia mulai berkarier dengan Slank sejak 1989. Pria kelahiran Jakarta, 10 Maret 1975 ini dalam bernyanyinya terinspirasi oleh Iron Maiden, David Coverdale, dan Bob Marley.
Ketertarikan akan musik memang sudah dirasakan Kaka sejak kecil. Hal ini juga yang menyebabkan putra dari pasangan Agus Soemadi dan Hilluna ini tidak melanjutkan sekolah ke jenjang menengah pertama.
Sebelum bergabung dengan Slank, anak bungsu dari empat bersaudara ini pernah ngeband bareng Massto ‘Kidnap Katrina’.
Sampai akhirnya Well Welly, vokalis Slank saat itu keluar, Kaka pun diajak bergabung untuk menggantikan posisinya.
Ia dikontrak selama 2 tahun pada awalnya. Slank sendiri didirikan oleh Bimbim, sepupu Kaka sendiri.
Kaka dan Slank mengawali debut dengan album bertajuk Suit... Suit... He... He.. (Gadis Sexy).
Slank tergolong produktif, setelah itu mereka merilis album Piss! (1993), Generasi Biru (1994), dan Minoritas (1996).
Namun sayangnya, di balik produktivitas Slank, Kaka dan teman-temannya justru terjerumus dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Menurut Kaka, waktu itu narkoba dapat meningkatkan stamina dirinya dan teman-teman untuk terus menciptakan karya karena tidak mengenal lelah. Namun, lama kelamaan narkoba justru mengacaukan stabilitas mereka.
Menyadari hal itu, Kaka dan teman-teman pun berusaha keras untuk keluar dari lingkaran setan itu.
Seseorang yang kerap disapa Bunda Ifet pun telah menolong Kaka dan teman-temannya agar bisa lepas dari jeratan narkoba.
Setelah 4 tahun, Kaka dan teman-teman pun menyatakan telah bersih dari narkoba.
Belakangan, prsonel Slank aktif menjadi duta anti narkoba.
Slank mengalami beberapa pergantian personil hingga pada 1996 terbentuklah formasi ke-14 yang bertahan hingga kini.
Formasi baru ini terdiri dari Bimbim (drum), Ivanka (bass), Ridho (gitar), Abdee (gitar), dan Kaka (vocal).
Mereka pun meluncurkan album bertajuk Tujuh dengan lagu andalan Balikin. Judul album ini juga menandakan bahwa ini adalah album mereka yang ketujuh.
Pada tahun 1998, Slank menelurkan album dengan mengangkat tema sosial bertajuk Mata Hati Reformasi dengan lagu andalan Ketinggalan Zaman.
Dalam album ini, Kaka dan teman-teman juga memasukan lagu Siapa yang Salah yang seharusnya masuk di dalam album sebelumnya, namun terkena sensor saat Presiden Soeharto masih menjabat.