Jambi Hari Ini

Jambi Hari Ini, Status Siaga Darurat, sudah 171 Hektare Lahan Terbakar, BPBD Minta 3 Helikopter

Penulis: Zulkipli
Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemadaman karhutla di Jambi.

Jambi Hari Ini, sudah 171 Hektare Lahan Terbakar, BPBD Minta 3 Helikopter, Status Siaga Darurat

TRIBUNJAMBI.COM - Sejak Januari-29 Juli 2019, Badan Penggulangan Benacana Daerah ( BPBD ) Provinsi Jambi mencatat sekira 171,40 hektare lahan di Provinsi Jambi terbakar.

Kejadian terbaru, kebakaran hutan dan lahan ( karhutla ) terjadi di Kabupaten Muarojambi seluas 10 hektare dan Tanjung Jabung Timur sebanyak 20 hektare.

Kepala BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, menyampaikan per 23 Juli 2019, Provinsi Jambi sudah menaikkan status dari siap siaga karhutla menjadi siaga darurat.

Ketika status siaga darurat ini sudah naik, kata Bachyuni, maka sistem kerjanya sudah sistem komando.

"Insider comender-nya berdasarkan SK Gubernur, Dansatgasnya ditunjuklah Komandan Korem 042/Garuda Putih, dengan struktur Wakil Dansatgas saya bersama dengan Karo Ops Polda Jambi," kata Bachyuni, Selasa (30/7/2019).

Baca Juga

 Prediksi 4 Nama Calon Menteri Jokowi dari Gerindra, Kebanyakan Orang Lingkaran Dalam

 Pengakuan Sandiaga Soal Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi this is a meeting will not include you

 Pengakuan Sinta Bachir saat Jadi Simpanan Jenderal, Jam 12 Malam Ditinggal Padahal Masih Ingin

 Kemampuan Rahasia Prilly Latuconsina yang Akhirnya Muncul, Lihat Hantu Nenek Bawa Palu di Kamar

 Bentuk Tubuh Prilly Latuconsina Menipu, Ternyata Ini Tinggi Badan Sesungguhnya

Karhutla yang terjadi sejauh ini masih berupaya dipadamkan oleh tim operasi darat.

Menurut Bachyuni, jika hingga 14 hari ke depan karhutla masih belum bisa dikendalikan oleh tim darat, maka pihaknya akan meminta bantuan operasi udara dengan water bombing dari helikopter yang ada di Palembang.

"Saya baru sampai dari Jakarta, saya sudah usulkan tiga helikopter dari BNPB, satu heli pemantau dua water bombing, tapikan proses mendatangkan heli ke Indonesia tidak gampang butuh waktu paling cepat 14 hari," ujarnya.

Disampaikan Bachyuni, ada beberapa kendala yang ditemukan oleh tim operasi pemadam darat, yaitu sulitnya akses menuju lokasi karhutla, serta sumber air yang sulit ditemukan.

"Apalagi wilayah Muarojambi dan Tanjabtim ini kawasan gambut, sehingga pemadaman lebih sulit dilakukan," ujarnya.

Selain itu, disampaikan Bachyuni dalam waktu dekat akan dilakukan apel siaga yang melibatkan kurang lebih 1.500 personel.

"Sesuai dengan arahan BNPB 500 orang dari TNI, 205 dari Polri, dari BPBD sendiri 102, dan sisanya dari masyarakat yang tinggal di derah rawan karhutla," imbuhnya.

Kebakaran di Desa Mencolok, Tanjab Timur, Saat Ini Tim Masih di Lapangan Melakukan Pendinginan (TRIBUNJAMBI/MAREZA SUTAN AJ)

Dari 171 hektare lahan yang terbakar tersebut, pihak BPBD merincikan lahan tersebut terdiri dari kawasan hutan 27,5 hektare, kawasan APL 143,9 hektare, lahan gambut 46,5 hektare, serta lahan mineral 124,9 hektare.

Jarak Pandang Menurun

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi mendeteksi sebanyak 30 titik panas atau hot spot ditemukan di wilayah Provinsi Jambi pada Selasa (30/7).

Kepala Stasiun BMKG Jambi, Addi Setiadi, mengatakan lokasi hot spot tersebar di sejumlah wilayah yaitu di Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi sebanyak 19 hot spot, lima hot spot berada di Kabupaten Tebo, tiga hot spot di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, serta di Kabupaten Merangin, Tanjung Jabung Barat dan Sarolangun masing-masing satu titik.

Dari hasil pengecekan lapangan atau ground check yang dilakukan Manggala Agni bersama TNI/Polri dan BPBD setempat, hot spot yang berada di Kecamatan Kumpeh Ulu merupakan kebakaran lahan dan hutan yang saat ini sedang dilakukan upaya pemadaman di Muarojambi.

"Kecamatan Tungkal Ulu memang berasal dari kebakaran lahan dan hutan, jika dilihat dari tingkat kepercayaannya yang mencapai 100 persen," kata Addi.

Addi menambahkan BMKG juga mendeteksi munculnya kabut asap di wilayah Kota Jambi yang berasal dari kebakaran lahan di Kabupaten Muarojambi yang terbawa tiupan angin hingga ke Kota Jambi.

Namun kemunculan kabut asap tersebut fluktuatif atau hilang timbul. Bahkan kemunculan kabut asap sempat membuat jarak pandang di Kota Jambi pagi tadi sempat menurun.

Petugas BPBS berusaha padamkan api yang membakar lahan warga Desa Sipin Teluk, Kecamatan Kumpeh Ulu. (IST)

"Jarak pandang pukul 07.00 pagi sempat hanya mencapai 2.100 meter atau di bawah kondisi normal diatas 2.500 meter," ujarnya.

Masyarakat diminta mewaspadai munculnya hot spot terlebih lagi dalam beberapa hari kedepan. Sebab potensi hujan di Provinsi Jambi masih rendah.

Meskipun ada potensi hujan di wilayah Jambi bagian barat, di antaranya Bungo, Merangin dan Kerinci, namun sifatnya merupakan hujan lokal. ( Tribunjambi.com )

 Pengakuan Sinta Bachir saat Jadi Simpanan Jenderal, Jam 12 Malam Ditinggal Padahal Masih Ingin

 Pengakuan Sandiaga Soal Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi this is a meeting will not include you

 Prediksi 4 Nama Calon Menteri Jokowi dari Gerindra, Kebanyakan Orang Lingkaran Dalam

 Terungkap Irish Bella dan Ammar Zoni Ternyata Nikah Siri Februari 2019, Usia Kandungan Dipertanyakan

 Sedih, saat Ibel dan Ammar Zoni Maria Ngaku Nikah Siri, Ranty Maria Posting Gelap Mendung di IG

Berita Terkini