Pengakuan Sandiaga Soal Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi 'this is a meeting will not include you'

Saat mendapat giliran bicara, Sandiaga Uno menceritakan detik-detik sebelum Prabowo memutuskan bertemu Jokowi.

Editor: Duanto AS
(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2019). 

TRIBUNJAMBI.COM - Sandiaga Uno akhirnya blak-blakan tentang rekonsiliasi pasca Pilpres 2019.

Cawapres 2019 Sandiaga Uno curhat terkait rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi yang terjadi beberapa waktu lalu.

Curhat Sandiaga Uno itu disampaikan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di tvOne pada Selasa (30/7/2019) malam.

Acara ILC tvOne mengangkat tema "Antara Teuku Umar dan Gondangdia: Kelompok 212 Mau ke Mana?".

Sandiaga mengaku sempat dihubungi Prabowo sehari sebelum pertemuan tersebut. 

 

 Prediksi 4 Nama Calon Menteri Jokowi dari Gerindra, Kebanyakan Orang Lingkaran Dalam

 Masa Lalu Prilly Latuconsina yang Tak Diketahui Orang, Ternyata Kerja Jual Barang dari Luar Negeri

 Kemampuan Rahasia Prilly Latuconsina yang Akhirnya Muncul, Lihat Hantu Nenek Bawa Palu di Kamar

 Bentuk Tubuh Prilly Latuconsina Menipu, Ternyata Ini Tinggi Badan Sesungguhnya

"Saya baru tiba dari luar negeri, tiba-tiba pak Prabowo telepon menyampaikan akan ada pertemuan tinggal menunggu waktu, tempatnya belum diketahui. Dia bicara pakai bahasa Inggris mengatakan, 'this is a meeting will not include you'" ungkap Sandiaga Uno.

Sandiaga menghormati kejujuran Prabowo menyampaikan hal tersebut. Apalagi, Prabowo tak lupa meminta pandangannya soal pertemuan dengan Jokowi. 

SANDI PEMBICARA DISKUSI---Mantan Cawapres Sandiaga Uno menjadi salah satu  pembicara dalam  Diskusi  bertemakan
SANDI PEMBICARA DISKUSI---Mantan Cawapres Sandiaga Uno menjadi salah satu pembicara dalam Diskusi bertemakan "Sikap Milenial Pasca Pilpres 2019 dan Peran Serta Milenial dalam Menciptakan Lapangan Kerja dan Industri Kreatif"di Jalan Raden Saleh, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2019).Sandi sebagai pembicara bersama Pendiri Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), Anis Matta ini menekatkan bawah iya memilih mencadi oposisi dalam pemerintahan yang baru ini.--Warta Kota/henry lopulalan (WARTA KOTA/henry lopulalan)

"Sebagain pendukung fanatik Prabowo-Sandi memang ada yang menyesalkan (pertemuan dengan Jokowi), tapi setelah saya temui satu per satu mereka dapat mengerti. Pak Prabowo mengedepankan kepentingan bangsa negara. This time to move on," kata Sandi.

Terkait pandangannya, Sandiaga Uno mengaku memberi saran kepada Prabowo agar partai politik pengusung tidak bergabung menjadi koalisi Jokowi.

"Ada elite politik di luar pemerintah yang hadir untuk memberi masukan, input konstruktif, alangkah bermartabatnya kalau (partai-partai) menempatkan diri di luar pemetintahan memberi masukan konstruktif.

Tapi keputusan terakhir di Prabowo dan partai-partai. Saya pribadi memiliki satu pandangan, selain bagian dari rekonsiliasi harus ada konsistensi bahwa 68 juta lebih masyarakat Indonesia menginginkan perubahan, terutama ekonomi.

Kalau semuanya ada di pemerintahan, nanti siapa yang bicara mewakili harapan masyarakat," ungkap Sandiaga Uno.

Host Karni Ilyas kemudian mempertegas maksud Sandiaga Uno, apakah tetap menginginkan oposisi meski ada kabar Partai Gerindra menginginkan menteri ekonomi dari mereka?

"(Gerindra menginginkan menteri ekonomi dari mereka) saya tidak dilibatkan dalam pembicaraan tersebut," kata Sandiaga Uno.

Menurut Sandiaga, sebagai bagian dari mantan calon wakil presiden pasangan Prabowo, dirinya sudah memberikan pandangan pribadinya. Namun keputusan tetap ada di tangan Prabowo dan partai-partai pengusung.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved