Kolonel Moeng pernah memamerkan kebolehan menelan mentah-mentah rentengan telur ular piton. Namun, anak didik Kopassus lebih berani lagi, menggigit putus ular kobra hidup-hidup
Bukan hanya itu, Kopassus juga berani meminum darah ular.
Dalam suatu misi juga diceritakan anggota Puspassus (Nama kesatuan sebelum berganti jadi Kopassus) merayap di hutan Kalimantan sejauh 4,5 kilometer. Pasukan elite itu merayap di atas sarang ular kobra.
Dari mana keberanian itu berasal?
Kopassus memang berbeda dengan pasukan elite negara lain. Selain kemampuan tempur persenjatan dan strategi militer, anggota kesatuan ini dibekali berbagai ilmu beladiri.
Baca: Ditahan KPK dalam Kasus Ketok Palu APBD 2018, Gerindra Berikan Bantuan Hukum Pada Muhammadiyah
Baca: Doa Niat Puasa Sunnah Tarwiyah & Arafah Jelang Idul Adha, Dihapus Dosa Setahun Lalu Setahun Kedepan
Ilmu beladiri yang dipelajari pasukan khusus Indonesia:
- Yong Moo Do
- Pencak silat Merpati Putih
- Karate
- Kung Fu
- Tarung Derajat
- Dan lain-lain
Baca:
Pasukan Elite AS Angkat Tangan saat Disuruh Makan Durian, Kopassus Vs Green Berrets
Cathy Sharon Pakai Pakaian Dalam Dijual di Prostitusi Online, Kakak Julie Estelle Lapor Polisi
Daftar Danjen Kopassus sejak 1952-Sekarang, Ungkap Misi Rahasia dengan CIA
Legenda Danjen Kopassus, Moeng Meski Hanya Bawa Sebilah Pisau, Menang dalam Pertempuran
Mengapa Soeharto Selalu Mencari Kopassus Berkaki Satu Ini? Pertempuran Habis-habisan di Papua
Lakukan Pendaratan Pesawat Tanpa Cahaya, Kisah RPKAD Harus Terima Kenyataan Pahit
Ramalan Zodiak Kamis, 10 Januari 2019, Aquarius Keberuntungan Menghampirimu, Scorpio Punya Penggemar
Kemampuan pasukan khusus bukan hanya di situ. Mereka dibekali ilmu kanuragan asli Indonesia. Inilah yang membuat pasukan elite asing 'geleng-geleng' kepala saat melihat aksi Kopassus.
Beberapa kali, aksi Kopassus membuat yang menyaksikan ketar ketir. Dari aksi menembak dengan mata ditutup kain, makan beling, menggigit ular kobra hingga meminum darahnya, memotong batang besi menggunakan tangan.
Satu di antara pejabat militer asing yang pernah menyaksikan atraksi itu adalah Jenderla James Mattis, Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang baru saja mengundurkan diri.
Daily Caller menuliskan James Mattis disambut dengan tabuhan genderang, aksi-aksi debus saat berkunjung ke Indonesia. Puncaknya ia disuguhi dengan aksi Kopassus Mencengkeram kepala kobra, menggigit kepalanya dan meminum darahnya."
Baca: 1 Hektar Lahan Warga di Desa Tanjung Putra, Mersam, Kabupaten Batanghari, Terbakar
Baca: Otot Rupiah Perkasa, Tembus Rekor Penguatan Tahun Ini
Baca: Bagi Anda yang Ada di Kota Jambi, Ini Even dan Promo Menarik Seminggu ke Depan
Di depan matanya, James Mattis disuguhi atraksi minum darah ular kobra, jalan di atas bara api, mematahkan balok besi pakai kepala, dan banyak lagi.
Saat menonton itu, James Mattis hanya bisa terperangah. Namun dikabarkan, saat berada di dalam pesawat menuju Vietnam, dia baru berteriak-teriak keheranan atas atraksi itu.
"Ular tadi! Kau lihat? Cara mereka memegang ular-ular itu lalu mempontang-pantingkan mereka hingga mereka kelelahan, lalu meminum darahnya. Saat tentara bisa melakukan hal-hal seperti itu, mereka pasti bisa melakukan hal yang lebih besar," kata James Mattis.
Baca: ENAM Makanan Terbaik untuk Kesehatan Organ Intim Wanita, No 4 Selalu Tersedia di Dapur
Baca: Lagu Hujan Jangan Marah Jadi Pembuka, Grup Band Efek Rumah Kaca Manggung di Jambi
Baca: Jokowi Tanggapi Kasus Novel: Jangan Sedikit-sedikit ke Saya, Tugas Kapolri Apa?
Akhirnya, kabar pasukan Khusus Indonesia yang berkemampuan 'super' itu viral di Amerika Serikat. Mereka menyebut itu 'manly banget alias cowok banget.'
Perlu diketahui, keahlian meminum darah ular itu berguna bagi tentara untuk bertahan hidup di hutan dengan pasokan air dan makanan yang minim.
//
Kenyang pertarungan
Meskipun kenyang pertarungan, Kopassus tidak pernah puas dengan kemampuan, sehingga mendorongnya untuk terus berlatih. Perjalanan sejarah berhasil mengukuhkan pasukan elite Indonesia sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas berat.
Kemampuan Kopassus bukan hanya sekadar fisik, namun juga kecerdasan. Selain itu juga memiliki kemampuan rahasia yang tidak dimiliki pasukan asing negara manapun. Ini memerlukan latihan.
Baca: Jokowi Tanggapi Kasus Novel: Jangan Sedikit-sedikit ke Saya, Tugas Kapolri Apa?
Baca: Tangani Kelompok Muslim Cs, Gubernur Jambi Apresiasi Langkah Kepolisian dan TNI
Baca: Mengunjungi Booth Toyota di GIIAS 2019, Toyota GR Supra Generasi Baru Tampil Sporti dan Elegan
Grup-grup di Kopassus.
- Grup 1/Parakomando: berlokasi di Serang, Banten
- Grup 2/Parakomando: berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
- Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus: berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
- Grup 4/Sandhi Yudha: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
- Grup 5/Anti Teror: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
*Detasemen 81, unit anti teroris Kopassus, ditiadakan dan diintegrasikan ke grup-grup tadi. Sebutan bagi pemimpin Kopassus juga ditingkatkan dari Komandan Kopassus yang berpangkat Brigjen menjadi Komandan Jendral (Danjen) Kopassus yang berpangkat Mayjen bersamaan dengan reorganisasi ini.
Baca: Sambut HBA ke 59, Puluhan Anak di Muarojambi Ikuti Sunat Massal di Kejari Muarojambi
Baca: Jadi Menantu Jenderal, Intip Rumah Joglo Irfan Hakim Yuk, Adem dengan Taman
Baca: Mengaku Dapat Restu dari Keluarga, Millendaru Rogoh Kocek Rp 70 Juta Implan Payudara di Thailand
Mengapa tak tergantung teknologi?
Pada 1980-an, ABRI (TNI) hendak membentuk pasukan khusus yang memiliki kemampuan antiteror.
Baca: Gerindra Susun Program & Kader & Diajukan ke Jokowi, Jika Ditolak, Prabowo Pilih Oposisi
Baca: Offset Harimau dan Beruang Dibakar Kejari Jambi,Pemusnahan Barang Bukti dari 60 Perkara yang Ingkrah
Baca: 4 Daerah di Provinsi Jambi Ini, Belum Jalankan Program Kartu Identitas Anak (KIA)
Dari berbagai referensi yang diperoleh, seperti ilmu pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis dan pasukan khusus Korea Selatan.
Satuan-satuan di atas banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.
Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu kemudian direkomendasikan Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi Letjen TNI, LB Moerdani, untuk segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuan Kopassus.
Pasalnya semua teknik yang diramu dari berbagai ‘aliran’ pasukan khusus itu, diyakini mampu membentuk tiap personel pasukan khusus TNI menjadi pasukan tempur yang sangat profesional
Profesional yang dimaksud oleh Letjen Benny adalah tiap personel pasukan khusus yang sudah terlatih baik bisa melaksanakan misinya hingga tuntas meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat terbatas.
Baca: Pelawak Nunung & Suaminya Ditangkap Kasus Narkoba, Deretan Panjang Artis Terjerat Narkoba
Baca: Kejari Jambi Bakar Barang Bukti Offset dan Hanphone di Talang Gulo, Miras Diratakan dengan Tanah
Baca: 4 Daerah di Provinsi Jambi Ini, Belum Jalankan Program Kartu Identitas Anak (KIA)
Dengan kata lain kehebatan pasukan khusus tidak ditentukan oleh teknologi yang digunakan dalam pertempuran.
Melainkan, oleh kemampuan personel dalam penguasaan ilmu beladiri, penggunaan senjata tajam, dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.
Oleh karena itu, demi mencetak pasukan khusus yang dalam misi tempurnya tidak terlalu tergantung pada teknologi.
Letjen LB Moerdani melarang pasukan-pasukan khusus AS untuk dipergunakan sebagai referensi.
Kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite Indonesia dapat dibaca di Tribunjambi.com.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Rahasia di Balik 'Kekuatan Super' Kopassus, Ular Kobra jadi 'Mainan' lalu Minum Darahnya