Sejarah Indonesia

Teguran 'Maut' Benny Moerdani di Meja Biliar Kepada Soeharto, Mendadak Dipecat dan Diasingkan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal Benny Moerdani dipecat oleh Presiden Soeharto

Soeharto ternyata tidak terima oleh teguran Benny yang dianggap sangat kurang ajar.

Setelah itu, hubungan Soeharto dan Benny Moerdani memburuk.

Benny Moerdani kemudian dicopot dari jabatan Panglima ABRI, meski belakangan Soeharto menolak jika disebut pencopotan Benny akibat ‘teguran maut’ yang telah dilakukannya.

Pada 2000-an, Benny Moerdani sakit keras.

Benny Moerdani (Kolase Tribun Jabar)

Suatu hari, pada Agustus 2004, Soeharto menjenguk Benny yang sedang sakit keras dan terbaring di Rumah Sakit RSPAD, Jakarta.

Di depan Benny, Soeharto secara terus-terang mengakui bahwa teguran yang pernah dilontarkan Benny pada 1984 ternyata benar.

Akibat bisnis anak-anaknya yang ikut memicu krisis ekonomi dan kemarahan rakyat terhadap keluarga Soeharto, pada 21 Mei 1998, kekuasaan Soeharto tumbang.

Soeharto juga mengatakan kepada Benny, jika teguran itu dipatuhi, dia tidak akan sampai lengser dari kursi presiden akibat demo besar-besaran dan kerusuhan sosial yang terjadi di mana-mana.

Karier militer Benny Moerdani:

  • - RPKAD, Kopassus
  • - Berbagai operasi militer: pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 pada 1981
  • - Asisten Intelijen Menteri Pertahanan dan Keamanan
  • - Asisten Intelijen Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib)
  • - Kepala Pusat Intelijen Strategis (Pusintelstrat)
  • - Wakil Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin)
  • - Pangkopkamtib.
  • - Panglima ABRI / Panglima TNI

Karier pemerintahan Benny Moerdani:

  • - Kepala Konsulat Indonesia di Malaysia Barat.
  • - Menteri Pertahanan dan Keamanan
  • - Konsul Jenderal Indonesia di Korea

Baca kisah-kisah militer dan pasukan elite TNI di Tribunjambi.com.

Subscribe Youtube

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

 

Berita Terkini