Kisah Militer

Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung, Sintong Tak Izinkan Pakai Heli, Tahu Alasannya Hendro Hormat

Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AM Hendropriyono dan Kopassus

Tim Kopassus Dipimpin Hendropriyono Terkepung, Sintong Tak Izinkan Evakuasi Pakai Helikopter, Setelah Tahu Alasannya Hendro Hormat

TRIBUNJAMBI.COM - Satu diantara kisah heroik Kopassus yakni kisah tim Kopassus yang dipimpin Hendropriyono dikepung musuh saat mencari kelompok yang menembak anggota Kopassus.

Kisah ini terjadi saat operasi menumpas pemberontak Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS), Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) yang berhaluan komunis.

Tim Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) yang saat ini bernama Kopassus dipimpin oleh Hendropriyono memburu pemberontak yang menembak mati anggota Kopassus.

Hendropriyono ditugaskan oleh Sintong Panjaitan untuk mencari pelaku penembakan.

Sintong Panjaitan saat itu merupakan Komandan Satgas 42/Kopassandha yang ditugaskan menggantikan Satgas 32/Kopassandha dan Kompi A Yonif 412 Kodam VII/Diponegoro

Kisah ini Tribunjambi.com nukil dari buku Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando karangan Hendro Subroto yang diterbitkan oleh penerbit Kompas.

Dalam setiap briefing Sintong Panjaitan selalu menegaskan kalau militer membuat bivak jangan di dekat sumber air.

Beda dengan Pramuka yang membuat bivak selalu dekat dengan air karena memudahkan mereka untuk mandi, memasak, buang air dan keperluan lainnya.

Baca: Aksi 200 Kopassus Kejar Pemberontak di Rimba Kalimantan, Warga Terkaget-karet Terjun Tempur TNI

Baca: Serangan Tiba-tiba Kopassus ke Markas Pasukan Inggris Buat Malu SAS, Dibariskan di Depan Soekarno

Gerombolan komunis banyak melakukan gerakan menyusuri sungai kecil untuk menghilangkan jejak.

Penekanan Sintong itu ternyata tidak diindahkan oleh anak buahnya.

Mereka mendirikan bivak di dekat air.

Ketika gerombolan dikejar-kejar oleh Operasi Garu di hutan, mereka melarikan diri menyusuri sungai kecil.

Gerombolan komunis melihat bivak di pinggir sungai.

Kemudian Then Bu Ked Komandan Kompi 2 PGRKU melepaskan tembakan ke arah bivak dan terkena kepala Prada Rukiat yang Sedang makan.

Halaman
1234

Berita Terkini