Kerap Cemas dan Terserang Flu Bisa Jadi Dampak Akibat Pasutri Jarang Berhubungan Intim

Penulis: Heri Prihartono
Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rayuan Berhubungan Intim

Ketahui apa dampaknya pada tubuh jika jarang berhubungan badan:

1. Jadi sering cemas

Ilustrasi stres dan gangguan kecemasan ((tuaindeed))

Hubungan badan membantu kita untuk rileks berkat adanya hormon endorfin dan oksitosin.

Para peneliti Skotlandia mendapati bahwa orang-orang yang absen berhubungan badan kerap kesulitan menghadapi situasi yang menimbulkan stres, seperti berbicara di depan umum, dibandingkan pasangan yang rutin berhubungan badan sedikitnya sekali dalam dua minggu.

2. Lebih gampang kena flu

ILUSTRASI FLU (TRIBUNNEWS.COM)

Jarang berhubungan badan bisa mengurangi paparan terhadap kuman.
Tetapi, Mama juga kehilangan manfaat kekebalan tubuh.

Sebab, orang yang berhubungan badan sekali atau dua kali seminggu bisa meningkatkan antibodi A (Immunoglobulin A atau IgA) hingga 30%.

Antibodi A berperan dalam kekebalan mukosa (lendir atau cairan yang dikeluarkan tubuh) dengan mencegah penempelan bakteri dan virus ke selaput lendir, demikian menurut peneliti dari Wilkes-Barre University di Pennsylvania.

3. Sering sakit kepala

Ilustrasi sakit kepala (Instagram @meyerdentalgroup)

Berhubungan badan bisa meningkatkan produksi hormon "cinta", oksitosin.

Peningkatan ini kemudian memicu dilepasnya hormon endorfin, hormon penghilang rasa sakit.

Nah, menurut The Science of Orgasm by Beverly Whipple, ketika Mama mengalami orgasme, toleransi dan intensitas pendeteksi rasa sakit bisa meningkat hingga 74,6% dan 106,7%.

4. Risiko infeksi saluran kencing (ISK) berkurang

Ini dampak baik jika jarang berhubungan badan. Hampir 80% ISK terjadi dalam masa 24 jam setelah berhubungan badan.

Saat berhubungan badan, bakteri pada vagina bisa terdorong masuk ke saluran kencing (uretra), di mana infeksi bisa terjadi.

Halaman
123

Berita Terkini