Tak Diterima di Sekolah Favorit, Pelajar Berprestasi Bakar 15 Piagam Penghargaan yang Diterima

Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah Yumna, Sugeng Witoto (50) saat memperlihatkan piala yang didapatkan oleh anaknya, Rabu (26/06/2019). Tribun Jateng / Indra Dwi Purnomo

Tak Diterima di Sekolah Favorit, Pelajar Berprestasi Bakar 15 Piagam Penghargaan yang Diterima

TRIBUNJAMBI.COM-Tahun ini dunia pendidikan diramaikan dengan sistem zonasi pada PPDB.

Sistem zonasi yang berlaku untuk PPDB ini menimbulkan polemik di kalangan masyarakat.

Pasalnya banyak pihak yang tidak setuju dengan sistem zonasi yang dicanangkan pemerintah dalam PPDB tahun ini.

Berbagai opini menyebutkan soal sistem Zonasi yang dianggap tidak adil.

Di masyarakat sudah terbentuk beberapa sekolah favorit yang terkenal miliki kualitas yang bagus.

VIDEO: Terbaru! Ustadz Abdul Somad Hapus Akun Instagram Follower 8 Juta, Ada Apa? Ini Katanya

VIDEO: Heboh Postingan Derry Sulaiman, UAS Klarifikasi Akun Instagram Diretas, Sengaja Dihapus?

Siapa Sebenarnya Nurul Qomar? Pernah Sebut Jokowi Pengepul Monyet, Mantan Rektor Ijazah Palsu

Sepak Terjang Raja Intel Kopassus Bikin Soekarno Kepincut Tawarkan Putrinya, Musuh Kelabakan

Baik dari segi pengajar atau pun pebelajarnya dikenal memiliki kemampuan dan integritas yang bagus.

Masuk ke sekolah favorit.

Permasalahannya adalah karena sistem zonasi mengharuskan peserta didik untuk masuk ke sekolah yang memiliki jarak terdekat dengan kecamatan rumah mereka.

Tentu kebijakan ini menuai banyak protes.

Di mana anak-anak berprestasi tidak bisa masuk ke sekolah dengan kualitas bagus.

Hal inilah yang dirasakan oleh Yumna (12), salah satu siswa berprestasi lulusan SD Pekeringanalit 02.

Yumna menginginkan masuk ke SMP favorit idamannya yaitu di SMP N 1 Kajen.

Alhasil karena kecewa, Yumna rela membakar banyak piagam penghargaan dari sejumlah prestasi yang sudah ia terima.

"Ada sekitar 15 piagam penghargaan yang dibakar. Berbagai kejuaran yang diikuti dan berhasil menyabet juara satu diantaranya seperti menulis halus, cerita islami, tilawah, adzan, nyanyi solo, nyanyi grup, dokter kecil.

Anak saya juga selalu masuk dan memiliki rangking dikelasnya.

"Mungkin berpikiran piagam-piagam tidak membantu dirinya masuk ke SMP Negeri 1 Kajen (sekolah yang diinginkan), jadi akhirnya dibakar," kata Sugeng, ayah Yumna kepada Tribunjateng.com saat ditemui di kediamannya, Rabu (26/06/2019).

Sistem ini dianggap juga banyak merugikan karena kurangnya sosialisasi.

"Hari pertama pendaftaran saya mengantarkan anaknya melakukan pendaftaran online namun melalui jalur zonasi.

Namun oleh guru dan kepala sekolah dasar, disarankan untuk masuk jalur prestasi.

Di hari kedua, mendaftar ke jalur prestasi namun tidak bisa, mengingat sudah mendaftar di jalur zonasi.

"Saya, sebagai orangtua kecewa."

"Kita sudah mendaftar ke jalur prestasi kata pihak sekolah (SMP) tidak bisa, harusnya daftar di sekolah diluar zonasi," jelasnya.

VIDEO: Terbaru! Ustadz Abdul Somad Hapus Akun Instagram Follower 8 Juta, Ada Apa? Ini Katanya

VIDEO: Heboh Postingan Derry Sulaiman, UAS Klarifikasi Akun Instagram Diretas, Sengaja Dihapus?

Siapa Sebenarnya Nurul Qomar? Pernah Sebut Jokowi Pengepul Monyet, Mantan Rektor Ijazah Palsu

Sepak Terjang Raja Intel Kopassus Bikin Soekarno Kepincut Tawarkan Putrinya, Musuh Kelabakan

7 Fakta Sidang Putusan MK Hari Ini, Alasan Dipercepat, Prabowo Tak Hadir, Koalisi 02 Pecah?

Sidang Putusan MK Hari Ini, PA 212 Kerahkan Satu Juta Massa Hadir, Wiranto: Tak Ada Izin

Ada Rencana Pembatasan Medsos Lagi, Ini 8 Fakta Menarik Jelang Sidang Putusan Sengketa Pilpres di MK

Siapa Sebenarnya Sosok Haji Bolot? Pernah Tinggal di Kandang Kambing, Kini Jadi Juragan Kontrakan!

Wajib Tahu, 5 Kebiasaan Pakai Masker yang Harus Kamu Hindari, Bukannya Mulus Malah Berbahaya Kulit!

TONTON VIDEO: Viral Pengemasan Jajan Curah di Lantai hingga Diinjak-injak Kaki Pekerjanya, Masih Doyan?

IKUTI INSTAGRAM KAMI: TER-UPDATE TENTANG JAMBI

ARTIKEL TELAH TAYANG DI GRID DENGAN JUDUL JENGKEL TAK DITERIMA...

Berita Terkini