Ini Arti Tepung Tawar di Festival Kampung Laut, Ismail Jelaskan Makna Budaya Adat Melayu Timur
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Ini persiapan yang dilakukan sebelum panen sumbun di Festival Kampung laut, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Pantauan Tribunjambi.com di lapangan, pagi hari kedua jelang persiapan kegiatan menyumbun siang nanti, beberapa persiapan terus dilakukan masyarakat Kampung Laut.
Tetua kampung menyiapkan tepung tawar merupakan hal wajib yang harus dilengkapi sebelum kegiatan nyumbun dilakukan dengan tujuan salam selamat datang.
Tetua Kampung Ismail Fahmi, kepada Tribunjambi.com mengatakan, sebelum panen sumbun harus ada tepung tawar.
"Tepung tawar dan beras kunyit sendiri sejatinya merupakan adat khas melayu sebagai bentuk salam selamat datang, namun dalam kegiatan nyumbun ini tepung tawar sudah menjadi hal wajib dilakukan sebelum rombongan beranjak menuju lokasi untuk menyumbun," ujarnya kepada Tribunjambi.com.
Baca: VIDEO REKONTRUKSI: Sempat Melawan, Nyawa Imam Masjid Akhirnya Melayang Setelah Ditikam Subur
Baca: Chat WA di Ponsel Jessisca Bikin Kaget, Sang Ibu Tak Pernah Sangka Isinya Sampai Tega Seperti Ini
Baca: Siapa Sebenarnya Anwar Usman Ketua Mahkamah Konstitusi Pernah Jadi Guru Honorer Sekolah Dasar
Baca: GEMPA HARI INI - Gempa Terjadi di Beberapa Wilayah, Berkekuatan 4,3 hingga 7,7 SR Tasikmalaya-Maluku
Dikataknnya pula, tujuannya tidak lain untuk memohon pelindungan kepada Allah agar kepada yang turun ke beting dapat (lokasi nyumbun) dapat perlindungian dari Allah.
"Atau lebih tepatnya sebagai salam perkenalan dan salam sapa," jelasnya.
Tepung tawar sendiri terdiri dari beberapa bahan dan tanaman khas masyarakat sekitar. Seperti dari beberapa jenis beras, bercik padi, telur dan tepung yang disediakan dalam satu wadah nampan.
"Sarat ini wajib dilakukan sebelum nyumbun. Yang sudah ada sejak nenek moyang dahulu atau dikenal dengan sebutan adat Melayu Timur," jelasnya.