"Lalu beliau bilang lagi 'nanti saya kasih biaya opersaional rp 5 juta. Untuk bensin, makan dan kendaraan," imbuhnya.
Tak hanya itu, Kivlan Zen juga sempat memberikan sebuah janji.
Yakni soal hadiah bagi siapa saja yang bisa mengeksekusi Yunarto Wijaya.
Kivlan Zen memberikan janji akan menjamin kehidupan anak dan istri para eksekutor yang berhasil mengeksekusi Yunarto Wijaya.
Serta akan ada liburan untuk para eksekutor tersebut.
"Dan beliau berkata lagi dan nanti kalau ada yang bisa eksekusi saya jamin anak dan istrinya serta liburan kemana pun," sambung Irfansyah.
Pasca perintah itu dilayangkan, Irfansyah dan rekannya Yusuf pun langsung mematuhinya.
Ia pun langsung menuju ke kediaman Yunarto Wijaya dan melaporkannya kepada pihak Kivlan Zen.
"Keesokan harinya kami langsung survei ke lokasi yang diperintahkan pak Kivlan, lalu saya dan Yusuf menuju ke lokasi sekitar jam 12 siang, kami foto dan video alamat tersebut, setelah itu dari hp Yusuf dikirm ke hp saya lalu dikirim ke armi dijawab mantap, lalu pulang," kata Irfansyah.
Keesokan harinya, Irfansyah pun mengaku masih sempat bertemu dengan pria yang ia sebut Armi, sebelum akhirnya ditangkap.
"Esoknya lagi jam 12.00 saya dan yusuf survei kedua, ke alamat Pak Yunarto. Foto dan video, seperti biasa kirim lagi, tapi Armi tidak pernah menjawab lagi, lalu saya pulang, kita kira sudah selesai tugas lalu uang dibagi2, pada tanggal 21 mei sekitar pukul 20.00 WIB, saya ditangkap kepolisian berpakaian preman, sampailah saya seperti ini," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com