TRIBUNJAMBI.COM - Benarkah informasi yang beredar menyabut akan terjadi perubahan pada organ intim wanita jika jarang berhubungan intim.
Mulai dari akan tumbuh selaput dara baru dan organ intim wanita dipercaya menjadi perawan kembali hingga terasa kering.
Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada organ intim wanita ketika seseorang sudah jarang berhubungan intim bahkan tak pernah melakukannya lagi?
Baca: Tak Hapal Doa Mandi Wajib, Calon Pengantin di Blitar Harus Menunda Tempur Malam Pertama!
Baca: CATAT Cara Pendaftaran Ujian dan Pengumuman Masuk UI Sudah Dibuka https://simak.ui.ac.id/reguler
Baca: Ramalan Cinta Zodiak Kamis (13/6) - Pisces Tak Harmonis, Leo Single Sibuk Mencari Cinta
1. Hilangnya elastisitas sementara waktu di pramenopause
Jika kita berada di fase pramenopause, mungkin akan kehilangan elastisitas sementara waktu.
"Miss V adalah tabung elastis," kata Salena Zanotti, MD, seorang Obgyn di Avon Pointe Family Health Center di Avon, Ohio.
Jika belum digunakan dalam beberapa waktu, organ intim wanita akan mungkin dalam kondisi sedikit lebih ketat.
"Ini akan kembali ke elastisitas aslinya pada seorang perempuan yang di masa pramenopause," tambahnya.
2. Di masa pascamenopause, Miss V kehilangan banyak elastisitas
Tidak seperti di masa pramenopause, Dr Zanotti mengatakan perempuan pascamenopause memiliki kesempatan lebih tinggi untuk mengalami kehilangan elastisitas Miss V yang lebih permanen setelah lama tak bercinta.
Itu karena tubuh di masa tersebut menghasilkan lebih sedikit estrogen yang dapat menyebabkan hilangnya elastisitas dan pelumas Miss V.
Namun berita baiknya, dalam masa ini akan ada banyak pelumas pribadi dari Miss V itu sendiri yang akan bantu memerangi kekeringan.
3. Tidak akan tumbuh selaput dara baru
Mitos ini sering sekali dipertanyakan.
Kenyataannya hal tersebut adalah keliru.
“Itu adalah kekeliruan total,” kata Dr. Zanotti.
Selaput dara merupakan sesuatu yang ditembus ketika seorang perempuan pertama kali melakukan hubungan intim.
Perempuan yang terlambat menopause mungkin mengalami sedikit penyusutan dari pembukaan Miss V, kata DR. Zanotti.
"Tapi tidak ada selaput dara yang tumbuh kembali pada titik mana pun dan dalam kehidupan siapapun," ungkapnya.
Baca: KISAH Kehidupan Unik Losiri si Manusia Gua yang Membuat Turis Cantik Tergila-gila Mau Dikencani
Baca: Tanggapan Maruf Amin Terkait Dirinya Dituduh Tidak Memenuhi Syarat Sebagai Calon Wakil Presiden
Baca: Ajarkan Budaya Sopan Santun Pada Si Kecil Sejak Dini, Dimulai Dari Mengucapkan Terimakasih
Baca: VIDEO: H+4 Idul Fitri, Tempat Wisata Keluarga Taman Rimba Jambi, Diserbu Pengunjung
4. Miss V tak akan mengering
Sama seperti mitos soal selaput dara, banyak yang berpikir Miss V mengalami kekeringan jika lama tak melakukan hubungan intim.
Namun Adeeti Gupta, seorang OB / GYN dan pendiri Walk In GYN Care di New York City, mengatakan ini adalah mitos lain.
"Jangan berpikir bahwa semuanya akan mengering di sana karena tidak ada kegiatan," terangnya.
Ia mengatakan jika kita masih bisa mencapai tingkat gairah dan mendapatkan pelumasan seperti biasa setiap kali kita inginkan.
Namun satu pengecualian, perempuan pascamenopause lebih cenderung mengalami kekeringan pada Miss V.
Itu karena berkurangnya kadar estrogen, bukan lamanya waktu tidak bercinta.
5. Terasa sedikit tak nyaman jika kembali bercinta
Sebagian perempuan akan mengalami sedikit "pengetatan" pada Miss V jika lama tak bercinta.
Sehingga ketika kembali berhubungan intim, akan sedikit terasa tidak nyaman pada Miss V.
"Beberapa kali pertama saat Anda kembali berhubungan intim, itu akan menjadi sedikit tidak nyaman," ungkap Dr. Zanotti.
Tetapi bagi perempuan pramenopause, ini seharusnya menjadi sensasi sementara.
"Sekali lagi, elastisitasnya kembali," jelasnya lagi.
Perempuan pascamenopause di sisi lain mungkin perlu sedikit usaha (dalam bentuk pelumasan) untuk mencapai seks yang nyaman.