PASUKAN Elite Inggris Ternyata Gentar Kepada Kopassus, Faktanya di Kalimantan Pernah Ditawan

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kopassus dan SAS

TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan elite TNI sangat disegani oleh pasukan asing. Dalam setiap kali latihan gabungan pasukan elite TNI, seperti Kopassus, Denjaka dan Pakhas selalu mempertontonkan aksi yang ektrem dan mengerikan. Membuat pasukan asing terperangah.

Pada Agustus tahun 2000 satu regu pasukan Inggris yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB (UNAMSIL) di Sierra Leone, Afrika Barat, ditawan dan disandera oleh kelompok milisi bersenjata yang dikenal dengan West Side Boys.

Regu pasukan Inggris yang terdiri atas lima personel itu kemudian dibawa masuk ke tengah hutan tempat para milisi West Side Boys bermarkas.

Baca: BERI Layanan Spesial kepada Si Bos, Ibu Muda Tak Sadar Anaknya Terpanggang 4 Jam di dalam Mobil

Baca: MAKAM Pria yang Meninggal 4 Tahun Dibongkar, Keluarga Terperanjat Kondisi Jenazahnya Seperti Ini

Mereka ditawan dalam sebuah bangunan, dijaga ketat, dan diancam akan ditembak mati jika pemerintah Inggris tidak segera membayar uang tebusan.

Mujur utusan pasukan UNAMSIL masih bisa melakukan negosiasi dan bertemu dengan kelima sandera.

Baca Juga : Tertarik Beli Rusun di Gedung Wisma Atlet Kemayoran? Siapkan Dana Sebanyak Ini, Ya!

Salah satu sandera bahkan secara diam-diam bisa memberikan secarik kertas yang ditaruh dalam tutup pulpen dan berisi gambaran tentang situasi markas milisi dan bangunan tempat mereka ditawan.

Dengan bekal secarik kertas itu pasukan Inggris pun segera merancang operasi militer untuk membebaskan sandera dengan sandi Operation Barras.

Pasukan khusus Inggris SAS dan pasukan payungnya yang terkenal 1st Battalion Parachute Regimen, secara diam-diam segera dikirim ke Sierra Leone menggunakan sejumlah pesawat Hercules.

Baca Juga : Indonesia Masuk 4 Besar Klasemen Asian Games 2018, Malaysia Hanya Nangkring di Peringkat ke-14

Sementara pada saat yang sama tim aju yang terdiri atas sejumlah personel SAS dengan menggunakan speed boat telah berhasil menyusup ke hutan tempat sarang para milisi dan mengendap.

Tim aju SAS ini dilengkapi senjata lengkap dan alat komunikasi canggih yang bisa menyadap pembicaraan pada jarak puluhan meter.

Baca: Jokowi Pecahkan Rekor Jadi Sosok yang Tak Terkalahkan Dalam 5 Kali Pemilu, 2010 Paling Fenomenal

Baca: Masuk Triwulan ke 2, Tunjangan Sertifikasi Triwulan Pertama Guru SMA/SMK Tak Kunjung Cair

Berdasar informasi dari tim aju itu, pasukan Inggris yang sudah siaga di bandara Sierra Leone pun siap melancarkan serbuan menggunakan sejumlah heli Chinook.

Operation Barras pun digelar pada dini hari ketika para milisi West Side Boys sedang lengah. Setelah terjadi kontak senjata yang sengit di tengah hutan belantara, kelima sandera Ingggris berhasil dibebaskan.

Baca Juga : Larangan Menikah di Bulan Suro Bukan Hanya tentang Buang Sial, tapi Ada Maksud Lain di Baliknya

 
Kopassus

Dalam pertempuran sengit melawan sekitar 300 milisi bersenjata senapan serbu itu hanya satu personel pasukan Inggris gugur karena pantulan peluru AK-47.

Para sandera sendiri bisa selamat karena milisi yang akan membunuh para sandera terlebih dahulu disikat para tim aju SAS yang semuanya berkemampuan sniper.

Baca: Ketua Tim Hukum Prabowo-Sandi Sebut Sengketa Pilpres 2019 Bukan Kasus Biasa, 3 Kejahatan Jadi Satu

Baca: Kelurahan Payolebar Selalu Tampilkan Inovasi, Sesuai dan Seiring Program Walikota Jambi

Baca: Buka Outlet yang Ke 2, The Daily Wash Laundromat Promo Free Laundry Sampai Besok

Pasukan SAS memang terkenal lihai dalam operasi serbuan senyap. Meski begitu, pasukan SAS Inggris nyatanya masih mengagumi para personel pasukan Kopassus ketika ada kesempatan latihan bareng.

Artinya dalam operasi tempur yang sesungguhnya pasukan khusus TNI seharusnya bisa tampil unggul dibandingkan pasukan SAS.

Sejarah membuktikan sejumlah pasukan SAS pernah ditembak mati dan ditawan pasukan RPKAD di hutan belantara Kalimantan ketika berlangsung konflik Indonesia-Malaysia (Dwikora).

Baca: Ketahui Gaya Belajar Anak Lewat Tes Kecerdasan

Baca: Ada Potensi Karhutla Besar 2015 Terulang di Tahun Ini, Diskusi Pengelolaan Ekosistem Gambut Bersama

Baca: TKN Sindir Ketua Tim Hukum BPN, tak Sibuk Beropini, Malah Ingatkan Fokus Siapkan Bukti Gugatan ke MK

Tapi kendati SAS mengakui bahwa Kopassus lebih unggul, ilmu pasukan Inggris ketika membebaskan sandera di Sierra Leone patut dijadikan referensi.

Terutama ketika harus membebaskan sandera yang ditawan di hutan belantara harus tahu terlebih dahulu kekuatan dan posisi musuh, tempat sandera disekap, ketersediaan heli angkut pasukan, tim aju (pengintai) yang sudah berada di wilayah musuh dan sekaligus jadi pemandu.

Baca: Blak-blakan Pramugari yang Sebutkan Pertanyaan yang Sebaiknya Tak Ditanyakan Penumpang kepada Mereka

Baca: MAKAM Pria yang Meninggal 4 Tahun Dibongkar, Keluarga Terperanjat Kondisi Jenazahnya Seperti Ini

Baca: DETIK-Detik Aksi Heroik Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Tangkap Pelaku Jambret di Tengah Jalan

Kesiapan pasukan pelindung, ketersediaan logistik, bisa menyerbu sasaran pada saat yang paling tepat, dan lainnya.

Pasukan khusus TNI sebenarnya sudah mendapatkan latihan tempur lebih dari cukup sehingga dijamin mampu mengatasi tantangan jenis apapun yang akan dihadapi.

Baca: Pengakuan Sosok Penyuplai Batu Untuk Perusuh Aksi 22 Mei, Berawal dari Sakit Hati Kena Gas Air Mata

Baca: Terdakwa OTT CPNS Muarojambi, M Yusuf, Hadapi Tuntutan Jaksa

Baca: Ungkap Rasa Prihatin Kepada Veronica Tan, Dahlan Iskan: Saya Bisa Bayangkan Perasaan Vero

Apalagi pasukan khusus TNI telah memiliki prinsip tempur yang luar biasa, Lebih Baik Pulang Nama Daripada Gagal Dalam Tugas. (Agustinus Winardi)

Berita Terkini