Iqbal memastikan bahwa demonstran yang sejak siang melakukan aksi di depan gedung Bawaslu sudah bubar sejak pukul 21.00 setelah menggelar shalat tarawih.
Namun, sebelum itu polisi menemukan ada 200 orang yang berkerumun di Jalan KS Tubun.
Massa ini diduga bukan demonstran di depan gedung Bawaslu.
Polisi pun menduga bahwa massa itu dipersiapkan untuk membuat kerusuhan tadi malam hingga pagi tadi.
"Bahwa peristiwa dini hari tadi adalah bukan massa spontan, bukan mass spontan," ucap Iqbal.
Saat ini, polisi masih mendalami dari mana asal massa bayaran ini.
Sejauh ini, polisi menduga mereka berasal dari luar Jakarta.
Baca: Prabowo Akan Gugat ke MK, SBY Puji & Bilang Sejarah Akan Mencatat sebagai Champion of Democracy
Temuan Ambulans Berlogo Partai Penuh Batu
Polisi mendalami keterlibatan partai politik terkait temuan ambulans berlogo parpol yang di dalamnya penuh dengan batu dan alat-alat di dekat lokasi demonstrasi.
Hal itu dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2019).
"Kalau ada keterlibatan partai politik akan didalami, terus siapa aktor intelektual di balik itu semua," kata Dedi.
Oleh karena itu, kata Dedi, polisi akan meminta keterangan para saksi terkait temuan tersebut.
"Tentunya nanti para saksi yang mengetahui tentang skenario itu akan diminta keterangan," kata dia.
Menurut keterangan polisi, aksi yang seharusnya berjalan damai ditunggangi oleh oknum tertentu sehingga berujung ricuh.
Sebelumnya, polisi menemukan ambulans berlogo partai yang berisi batu dan alat-alat di dekat lokasi demonstrasi 22 Mei.