Tiga orang yang diamankan, yakni Asumardi yang bertugas mencari senjata, Helmy Kurniawan sebagai penjual senjata dan terakhir Irwansyah sebagai eksekutor.
"Eksekutor kepada siapa? Saya kira semua sudah tahu, pada pejabat yang sudah disiapkan sebagai sasaran. Ini saya sampaikan kepada publik agar publik paham tentang perkembangan situasi yang saya sampaikan. Agar tidak ada praduga," imbuhnya.
"Apa yang saya sampaikan sejak awal, telah terbukti bahwa ada sebuah upaya sistematis dari kelompok tertentu di luar kelompok teroris, dompleng pada situasi ini," tambah Moeldoko.
Terakhir Moeldoko berpesan agar masyarakat Indonesia paham dan tidak melibatkan diri dalam kerumunan massa.
Karena memang sejak jauh-jauh hari pemerintah sudah melihat ada upaya sistematis untuk membawa suasana ini menjadi tidak baik.
Dikonfirmasi apakah tiga orang yang ditangkap ini bagian dari Mayjen S?
Moeldoko menjawab ini berbeda kasus.
Baca: Teriak Panggil Mama-mama Mana dan Minta Tolong, Peserta Aksi 22 Mei Ini Terkena Gas Air Mata
Baca: Link Live Streaming CCTV Pantau Kondisi Jakarta Terkini Demo 22 Mei, KPU, Bawaslu, Gedung DPR/MPR
Baca: Kondisi Terkini Jakarta 11 Mobil Terbakar di Depan Asrama Brimob, 20-an Provokator Ditangkap
Dia meyakini dalam waktu dekat bakal ada aktor lainnya yang terungkap.
"Ini berbeda (dengan Mayjen S), ada lagi yang dibelakangnya. Sebentar lagi akan terungkap. Siapa dibelakang dua pucuk senjata sudah diketahui, tinggal tunggu waktu saja," singkatnya.
20 orang ditangkap
Kepolisian mengamankan lebih dari 20 orang yang diduga provokator dalam aksi unjuk rasa massa di depan Gedung Bawaslu RI yang kemudian berujung ricuh, Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu (22/5/2019) dini hari.
"Saat ini aparat kepolisian sudah mengamankan lebih dari 20 orang yang diduga pelaku provokator dan melakukan tindak pidana lainnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat dihubungi, Jakarta, Rabu, seperti dikutip Antara.
Menurut dia, para pelaku provokator adalah massa yang berasal dari luar Jakarta.
Mereka saat ini ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan.
"Kami sudah sampaikan jauh-jauh hari bahwa akan ada pihak ketiga yang akan memanfaatkan situasi unjuk rasa tersebut. Oleh karenanya kami minta masyarakat agar tidak terprovokasi," katanya.