Puluhan Tahanan Polresta Palembang Bobol Sel, Berhasil Kabur, Ternyata Ada Peran Perempuan Ini
TRIBUNJAMBI.COM, PALEMBANG - Hingga Senin (6/5/2019) malam baru 10 orang tahanan yang diamankan kembali dari total 30 tahanan kabur dari sel Polresta Palembang.
Saat ini masih ada 20 tahanan Polresta Palembang yang melenggang bebas setelah berbarengan keluar pagi Minggu (5/5/2019) dini hari.
Selain memburu para tahanan yang kabur, Polresta Palembang sudah menemukan titik terang tentang modus bagaimana 30 tahanan ini bisa kabur.
Ternyata ada seorang perempuan yang punya peran sentral dalam proses pembobolan yang menghebohkan itu.
Indah, warga Jalan Perintis Kemerdekaan Lorong Produksim, Kelurahan Duku, Kecamatan Ilir Timur (II) diamankan Tim gabungan Polresta Palembang.
Setelah MUI, Andre Taulany Datangi Ustaz yang Kena Sepet Adisomad, Tanggapan UAH Begini
Beredar, Ada Letkol Sebut TNI Punya Data 02 Menang, KSAD Jendral Andika Bentuk Tim Khusus
Ferdinand Hutahaean dari Demokrat: Logikanya Tak Mungkin Prabowo Menang di Angka 62 Persen
Ferdinand Hutahaean: Jokowi-Maruf Menang, Demokrat Keluar dari Koalisi Prabowo
Indah mengaku dihubungi sang suami yakni M Arif Hidayatullah (24) untuk dibawakan beberapa barang.
Suaminya merupakan satu dari 30 tahanan yang kabur.
"Waktu itu saya dihubungi sekitar pukul 13.00 WIB suami saya M Arif Hidatullah, untuk dibawakan uang dan ponsel," kata Indah.
"Kemudian pas saya berikan kepada suami, saya diminta untuk membawa gergaji besi dan diberikan kepada temannya sesama tahanan," katanya, Senin (6/5/2019).
Saat ia menjenguk suaminya pada Sabtu (4/5/2019) sekitar pukul 14.00 WIB, Indah memberikan gergaji besi yang baru dibelinya kepada teman satu tahanan suaminya itu.
"Dia minta saya beli gergaji, kemudian saya pergi beli gergaji besi ini seharga Rp 18 ribu, kemudian kembali ke sel tahanan membawa gergaji besi yang saya masukan ke kantong plastik hitam," katanya.
Petugas tidak curiga kemudian membiarkan Indah melewati petugas di gerbang saat masuk dalam ruang tahanan.
"Waktu itu saya bisa melewati petugas tanpa dicurigai, lalu gergaji itu saya berikan kepada teman suami yang juga saya sesama tahanan," ungkapnya.
Ia nekat melakukan aksi tersebut karena adanya paksaan dan ancaman dari sang suami.