EMPAT Narapidana 'Legendaris' Berhasil Kabur dari Penjara Nusakambangan Dijuluki 'Pulau Kematian'

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Johny Indo narapidana yang pernah kabur dari Nusakambangan

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah video yang menunjukkan proses pemindahan para narapidana kasus narkoba ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, menghebohkan media sosial.

Dalam video tersebut terlihat bagaimana para narapidana tersebut mengalami tindak kekerasan dari petugas Lapas.

Sejumlah napi yang dalam kondisi tangan dan kaki diborgol diseret masuk ke badan kapal oleh petugas.

Sementara tubuh mereka setengah telanjang dengan kepala tertutupi oleh baju mereka sendiri.

Baca: Selang Dua Hari Setelah Ijtima Ulama III, Muncul Multaqo Ulama, Begini 8 Butir Rekomendasinya

Tangkap layar Instagram/@lambe_turah
Video narapidana diseret saat proses pemindahan di Nusakambangan.

Hal ini menyebabkan punggung para narapidana tersebut bergesekan langsung dengan tanah yang dipenuhi kerikil. Menyebabkan luka di tubuh para narapidana.

Meski membuat geram dan mengejutkan banyak pihak, pada dasarnya Nusakambangan memang dikenal sebagai penjara paling 'mengerikan' bagi para narapidana di Indonesia.

Dikenal sebagai 'Pulau Kematian', Nusakambangan yang terpencil di selatan Jawa Tengah menyimpan begitu banyak rahasia.

Baca: Teknik Mencerahkan Kulit dengan Laser Quanta, Teknologi Asal Italia di Klinik Kecantikan Kusuma

Pulau Nusakambangan memang menjadi rumah bagi narapidana kelas berat sekaligus menjadi titik pelaksanaan hukuman mati bagi beberapa napi.

Kalau Amerika punya Alcatraz, maka Nusakambangan adalah Alcatraz-nya Indonesia.

Menahan narapidana dengan tingkat kriminalitas tinggi seperti bandar narkoba, pembunuh, hingga teroris tentu butuh keamanan ekstra.

Tak heran, Nusakambangan juga dikenal sangat sulit ditembus oleh narapidana yang berusaha kabur.

Namun, ternyata tetap ada narapidana yang berhasil melangkahkan kaki keluar dari lapas, lo!

Baca: Berani Sumpah, Andre Taulany Minta yang Menudingnya Hina Ulama Tonton Video Full Pelesetan Adisomad

1. Johny Indo

 
Johny Indo

Johny Indo adalah mafia berkedok fotomodel dan bintang iklan yang berulang kali sukses merampok toko emas di tahun 1970-an.

Kelompoknya disebut Pachinko (Pasukan China Kota) dengan anggota yang cukup banyak dan perampokan yang selalu sukses.

Namun, aksinya akhirnya terbongkar dan pada 17 Desember 1979, dia dijatuhi hukuman 14 tahun penjara di Nusakambangan.

Baca: Beragam Pilihan Treatment di Klinik Kecantikan Kusuma, Perawatan Mulai Rp 20 Ribu

Pada bulan Mei 1982, Johny melarikan diri dengan bantuan 34 narapidana di Nusakambangan.

Bahkan sudah muncul perintah untuk 'tembak di tempat' jika ada aparat kepolisian yang melihat Johny.

Rumah istrinya di Jakarta menjadi sasaran penggeledahan polisi.

Selama 12 hari hilang, ternyata Johny masih bersembunyi di sekitar pulau Nusakambangan dan menyerahkan diri pada polisi di sekitar hutan bakau.

Baca: Beragam Pilihan Treatment di Klinik Kecantikan Kusuma, Perawatan Mulai Rp 20 Ribu

2. Saman Hasan Zadeh Leli alias Messi

 
Messi

Messi adalah tahanan warga negara asing asal Iran.

Tak seperti Johny Indo, Messi kabur melalui jalan biasa, melewati pos penjagaan tanpa terdeteksi, dan berhasil menyeberang hingga ke pulau Jawa dengan mulus.

Baca: Fitur Terbaru dari Google Maps Sangat Berguna Bagi Wisatawan, Ini petunjuk Penggunaannya

Tanggl 30 Juni 2016, Nusakambangan geger karena Messi raib.

Messi memang telah menjadi tahanan pendamping karena masa hukumannya sudah hampir selesai dan kurang 17 bulan lagi sebelum bebas.

Sebagai tamping (tahanan pendamping), Messi boleh keluar masuk lapas dan bahkan dia membantu pekerjaan di bidang pengairan selama masa asimilasi.

Messi mencuri seragam petugas lapas dari komplek perumahan petugas dan menyamar sebagai penjaga lapas.

Bahkan, Messi juga mengendari sepeda motor milik petugas yang dia curi.

Baca: IBU Ani Disarankan Makan Ikan Gabus: Di Luar Dugaan Ternyata Snakehead Fish Punya Manfaat Ajaib

Hingga kini, keberadaan Messi masih belum ditemukan, apakah masih di Indonesia atau sudah melarikan diri ke luar negeri.

3. Hendra bin Amin dan Agus Triyadi bin Masimun

 
Hendra dan Agus

Kedua tahanan ini kabur pada Minggu (9/7/2017) siang dengan cara menjebol plafon dan genteng di atas kamar mandi umum dalam sel.

Kondisi plafon memang sudah rapuh dan mudah sekali dijebol.

Baca: Siapa Sebenarnya Kirana Larasati? Mengapa Caleg Artis Ini Berpeluang Besar Lolos ke Senayan

Setelah menjebol plafon dan merusak genteng, keduanya turun menuju pos utama yang tidak dijaga.

Keduanya melakukan aksi turun dari tembok tinggi itu menggunakan tali yang dijalin dari sarung.

Keduanya berhasil diringkus kembali pada tanggal 12 Juli 2017 dan ditemukan di sekitar hutan bakau di Nusakambangan.

4. Kadarmono alias Darmo bin Sukandar

 
polisi memasang poster pencarian Kadarmono

Ini juga merupakan napi yang berhasil kabur saat menjalankan tugas di masa asimilasinya pada 19 Juni 2017.

Kadarmono dihukum selama 14 tahun penjara karena kasus perampokan.

Saat kabur, Kadarmono yang dalam masa asimilasi sedang menjalankan tugasnya menggembala ternak (sapi).

Sapi ditemukan di tengah hutan, namun Kadarmono hilang.

Baca: Lowongan Kerja - Perum PPD Rekrut Lulusan SMA, Posisi, Syarat dan Pendaftaran Hingga 17 Mei 2019

Sebelumnya, Kadarmono sempat membeli 30 bungkus roti di warung sekitar lapas, itu diduga menjadi konsumsinya selama kabur.

Kadamono juga diyakini punya kekuatan ilmu sakti yang disebut ilmu kanuragan sehingga dia sulit diringkus.

Tak hanya itu, Kadarmono juga telah hafal kondisi pulau karena dua tahun menggembala hewan ternak.

Kadarmono pernah hampir diringkus petugas di kawasan Nusakambangan, namun dia membawa senjata tajam berupa golok dan melukai perut petugas.

Baca: Jadwal Lengkap Imsak, Salat dan Buka Puasa Ramadhan 2019 di Seluruh Indonesia Mulai 6 Mei 2019

Dia berhasil kabur lagi dan belum ditemukan sampai saat ini.

Kadarmono punya fisik yang kuat dan pintar memanjat pohon maupun tebing, dia diduga masih bertahan hidup di pulau Nusakambangan karena tidak pernah ditemukan menyeberang ke Cilacap.

(Aulia Dian Permata/Intisari.com)

Berita Terkini