Selang Dua Hari Setelah Ijtima Ulama III, Muncul Multaqo Ulama, Begini 8 Butir Rekomendasinya

Hanya berselang dua hari setelah ijtima ulama III merekomendasian diskualifikasi pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) - KH Maruf Amin.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
IST
Dituding Curang, Ijtima Ulama 3 Minta Jokowi Didiskualifikasi, Tim TKN: Ini Menurunkan Derajat Ulama 

Selang Dua Hari Setelah Ijtima Ulama III, Muncul Multaqo Ulama, Begini 8 Butir Rekomendasinya

TRIBUNJAMBI.COM - Hanya berselang dua hari setelah ijtima ulama III merekomendasian diskualifikasi pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) - KH Maruf Amin, gantian muncul Multaqo Ulama.

Pada Jumat (3/5/2019), bertempat di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Pusat, sekitar 600 ulama, habaib dan cendekiawan muslim berembuk hingga jelang dini hari.

Multaqo Ulama atau pertemuan antara ulama, habaib, dan cendekiawan muslim itu bertema “Untuk Kemaslahatan Bangsa”.

Multaqo Ulama ini digelar atas arahan kiai kharismatik yakni KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

Baca: Berani Sumpah, Andre Taulany Minta yang Menudingnya Hina Ulama Tonton Video Full Pelesetan Adisomad

Baca: Beragam Pilihan Treatment di Klinik Kecantikan Kusuma, Perawatan Mulai Rp 20 Ribu

Acara yang dihadiri sekitar 600 peserta itu menghasilkan delapan butir rekomendasi dan ditandatangani 10 ulama, habaib, dan cendekiawan muslim.

Yakni KH Maimoen Zubair, Abuya Muhtadi, Tuan Guru Turmudzi Badruddin, Nazarudin Umar, KH Manarul Hidayah, Masykuri Abdillah, Habib Salim Jindan, Kiai Anwar Iskandar, dan Gus Muwafiq serta Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj.

KH Manarul Hidayah kemudian didapuk untuk membacakan delapan rekomendasi tersebut.

Rekomendasi-rekomendasi berikutnya adalah sebagai berikut:

“Yang pertama Multaqo ingin menegaskan kembali kesepakatan pendiri bangsa dan alim ulama bahwa NKRI adalah bentuk negara yang sesuai dengan Islam yang rahmatan lil alamin di Indonesia, Pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa,” ucap KH Manarul Hidayah.

Rekomendasi kedua yaitu mengajak umat Islam di seluruh Indonesia untuk menyambut bulan Ramadhan 2019 dengan meningkatkan ukhuwah islamiyah, menjalin silaturahmi, menghindari fitnah, dan tindakan melawan hukum atau inkonstitusional.

 “Sehingga kita masuk bulan Ramadhan dalam keadaan suci dengan berharap mendapat ampunan Allah SWT dan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri,” tegas KH Manarul Hidayah.

Rekomendasi ketiga yaitu mengimbau umat Islam di Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif, mengedepankan persamaan di tas perbedaan selama dan sesudah Ramadhan sehingga mampu menjalankan ibadah secara khusyu’ dan penuh berkah.

Keempat, menghindari provokasi pihak yang tak bertanggung jawab selama dan sesudah bulan suci ramadhan, karena hal tsersebut akan sangat mengganggu berlangsungnya ibadah di bulan suci Ramadhan, yang dapat menghilangkan pahala berpuasa di bulan ramadhan yang dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Baca: Fitur Terbaru dari Google Maps Sangat Berguna Bagi Wisatawan, Ini petunjuk Penggunaannya

Baca: Lowongan Kerja - Perum PPD Rekrut Lulusan SMA, Posisi, Syarat dan Pendaftaran Hingga 17 Mei 2019

Kelima, kami mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk mentaati tata peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di seluruh wilayah NKRI, sebagai pengejawantahan hubungan yang konstruktif dan penuh rasa hormat kepada pemerintah yang sah, karena hal tersebut sangat jelas diajarkan dalam tradisi agama Islam.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved