Pemilu 2019

Sebanyak 377 Petugas KPPS Meninggal Dunia, 2912 Petugas Sakit. KPU Beri Santunan ke Ahli Waris

Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampak kunjungan walikota Jambi Syarif Fasha ke rumah sakit DKT melihat petugas KPPS yang sakit.

Menurutnya sepanjang sejarah demokrasi Indonesia, baru kali ratusan petugas KPPS meninggal dunia usai Pemilu.

"Bahkan kita heran baru sekarang terjadi sepanjang demokrasi kita 300 lebih petugas kita meninggal karena kecapean katanya," kata Prabowo Subianto dalam peringatan hari buruh di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Prabowo Subianto mengaku prihatin dengan meninggalnya para petugas KPPS tersebut.

Apalagi menurut para dokter kejadian tersebut tidak masuk akal.

"Para dokter mengatakan ini kurang masuk akal. Mudah-mudahan nanti akan terungkap apa yang terjadi sebenarnya," katanya.

Selain itu, menurut Prabowo Subianto sekarang ini terkesan bahwa rakyat Indonesia dianggap bodoh.

Masyarakat diiming-imingin uang dalam memberikan hak politinya.

Belum lagi para kepala desa yang mendapatkan intervensi.

Sebelumnya, jumlah petugas penyelenggara Pemilu yang tertimpa musibah kian hari terus bertambah.

Hal itu seiring dengan proses rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten/Kota yang belum rampung sepenuhnya.

umlah petugas penyelenggara Pemilu yang tertimpa musibah terus bertambah.

Hal tersebut seiring dengan proses rekapitulasi suara di tingkat Kabupaten/Kota yang belum rampung sepenuhnya.

Santunan

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan sudah mendapatkan surat dari Kementerian Keuangan berkaitan dengan pemberian santunan kepada para Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang menjadi korban dalam penyelenggaraan Pemilu 2019.

Arief mengatakan, KPU akan memberikan santunan kepada para korban baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka, dengan besaran nominal maksimal Rp 36 juta untuk yang meninggal dunia dan 30 juta bagi yang luka-luka.

Halaman
123

Berita Terkini