Pemilu 2019

Kalahkan Wasekjen PDIP dan Hidayat Nur Wahid di Singapura, Suara Tsamara Amany Tak Bawa ke DPR

Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (kiri) bersama Calon Legislatif (Caleg) PSI yang juga Ketua DPP PSI Bidang Eksternal Tsamara Amany (kanan) menunjukkan formulir pendaftaran Tsamara Amany sebagai Caleg PSI di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (26/10). Dalam kesempatan tersebut Tsamara Amany juga mendeklarasikan gerakan Solidaritas Kaum Muda Melawan Korupsi (SIKAP) yang merupakan sayap gerakan PSI untuk mengajak anak-anak muda berjuang memerangi korupsi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/ama/17.(Aprillio Akbar)

Kalahkan Wasekjen PDIP dan Hidayat Nur Wahid di Singapura, Tsamara Amany Tak Bisa Duduk di DPR RI, Ini Alasannya

TRIBUNJAMBI.COM - Tsamara Amany berhasil mengalahkan perolehan suara Wasekjen PDIP dan Hidayat Nur Wahid di Singapura. 

Meski begitu Tsamara tak bisa duduk di kursi DPR RI karena Partai Solidaritas Indonesia tak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen. 

Hasil perhitungan suara pemilihan legislatif 2019 di Singapura menunjukkan hasil yang menarik.

Caleg muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany memimpin perolehan suara terbanyak dengan raihan 3.755 suara.

Maju sebagai caleg nomor satu, perempuan berusia 22 tahun itu unggul jauh dari Wakil Sekjen PDIP yang juga petahana Eriko Sotarduga.

Eriko menduduki urutan kedua dengan 1.389 suara.

Namun Tsamara harus merelakan diri tak duduk di kursi DPR karena partainya gagal memperoleh suara pada ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Seperti diketahui, hitung cepat menunjukkan suara nasional partai baru itu hanya mencapai sekitar 2 persen.

Tsamara ternyata juga mengalahkan politisi senior lainnya yang turut bertarung dalam pileg 2019.

Wakil Ketua MPR yang juga petinggi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid meraih 842 suara.

Jumlah tersebut yang membuatnya berada di urutan kelima.

Secara total, ada 105 caleg yang memperebutkan 7 kursi ke Senayan.

Lalu, seperti apa sosok Tsamara?

Tsamara terbilang muda di jagat perpolitikan Indonesia.

Tsamara Amany (WITTER)

Pada usia yang baru 21 tahun, dia sudah menduduki jabatan Ketua DPP PSI Bidang Eksternal.

Politisi muda ini pernah menarik perhatian ketika berdebat dengan Fahri Hamzah di Twitter.

Alasannya berdebat dengan Fahri adalah untuk memberi pesan kepada kaum muda agar berani mengemukakan pendapat.

Kala itu, dia menilai ada upaya-upaya untuk melemahkan hingga membubarkan KPK.

Baca: AHY Soroti 225 Anggota KPPS Meninggal dan 1.470 Sakit, Penyelenggaran Pemilu 2019 Mesti Dievaluasi

Baca: Sandiaga Uno Posting Foto Bareng Dai Cilik Syaikh Rasyid yang Bisa Meniru Suara 15 Imam Besar Dunia

Tsamara mengatakan, anak muda harus berani menolak segala upaya tersebut. Tsamara lulus dari Universitas Paramadina Jakarta pada 21 April 2018.

Penghitungan surat suara untuk pemilihan legislatif 2019 di Singapura telah selesai.

Seperti diketahui, WNI di Singapura memilih caleg yang berlaga di dapil Jakarta II yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri.

Ada sebanyak 105 caleg yang bertarung memperebutkan 7 kursi ke Senayan.

Lalu siapa saja yang berjaya?

Caleg muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany unjuk kekuatan di perhitungan suara pileg di Singapura.

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany (Ist/Tribunnews.com)

Mengutip siaran pers yang dirilis Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Singapura, Tsamara yang maju sebagai caleg nomor urut 1 meraup perolehan suara terbanyak per individu dengan raihan 3.755 suara.

Politisi berusia 22 tahun itu unggul jauh dari Wakil Sekjen PDIP yang juga petahana Eriko Sotarduga.

Eriko menduduki urutan kedua dengan 1.389 suara. Walaupun meraih suara terbanyak, Tsamara hampir dipastikan tidak akan mendapatkan kursi di DPR karena kegagalan PSI menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.

Agregasi hitung cepat atau quick count menunjukan suara nasional partai baru itu hanya mencapai sekitar 2 persen.

Sementara, PDIP mendominasi dengan berhasil menempatkan 6 dari 7 calegnya di 10 besar peraih suara terbanyak.

Dua kader PDIP Amendi Nasution dan petahana Masinton Pasaribu membututi Eriko di urutan ketiga dan keempat dengan 1.081 dan 945 suara.

Caleg PDIP lainnya, Setiana Widjaja, Zuhairi Misrawi, serta Nuraini berada di urutan 6 hingga 8 dengan masing-masing meraih 578, 542, dan 408 suara.

Wakil Ketua MPR yang juga petinggi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid berhasil meraih 842 suara yang membuatnya berada di urutan kelima di tengah himpitan kader PDIP.

Dominasi PDIP Melengkapi posisi 10 besar adalah caleg Golkar Christina Aryani dan caleg PKB Ahmad Iman, masing-masing di urutan sembilan dan sepuluh.

Christina meraih 402 suara sedangkan Ahmad dicoblos 379 pemilih.

Nama-nama besar lain yang ikut bertarung di dapil ini antara lain Himmatul Aliyah dari Partai Gerindra, Okky Asokawati dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) serta Liliana Tanaja Tanoesodibjo dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Himmatul adalah istri dari Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Wanita berusia 48 tahun ini menduduki urutan ke-12 dengan raihan 337 suara.

Sementara itu Liliana meraih 188 suara yang menempatkannya di urutan ke-17.

Mayoritas Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura lebih memilih menyalurkan suaranya ke partai politik dibanding mencoblos individu caleg yang mencalonkan diri.

Secara total, PDIP meraih kemenangan telak dengan menguasai hampir separuh perolehan suara di Singaoura. PDIP berhasil memenangkan 19.341 suara atau 42.

Baca: Total Biaya Liburan ke Luar Negeri Keluarga Anang dan Ashanty, Aurel Ternyata yang Paling Boros!

Baca: KIRIM SMS ke Istri Sebelum Bakar Diri, Begini Isi SMS Terduga Pembunuh Wanita di Hotel

Baca: Teman Makan Teman, Rose Hanbury Sahabat Kate Middleton yang Diisukan Selingkuhan Pangeran William

Baca: Penyebab di Balik Salah Entry Data Situng KPU: Kesalahan Entry Data Terjadi di Kedua Paslon

48 persen PSI menduduki urutan kedua dengan raihan 9.688 suara atau 21,28 persen, di mana hampir 40 persen suara PSI berasal dari mereka yang memilih Tsamara.

Selain PDIP dan PSI, tidak ada partai lain yang memperoleh raihan suara double-digit.

Partai Golkar berada di urutan ketiga dengan 7,36 persen, disusul oleh PKB dengan 6,8 persen dan Partai Gerindra yang mendapatkan 4,62 persen.

7 fakta yang berbicara soal kehidupan Tsamara Amany.

1. Baru berumur 22 tahun

Siapa sangka dara cantik nan cerdas ini baru berumur 22 tahun.

Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi ini ternyata berkuliah di Universitas Paramadina, Jakarta.

Ia bahkan baru mau diwisuda pada pertengahan April nanti.

2. Satu-satunya dalam keluarga yang berkecimpung di dunia politik

Orangtua dari Tsamara Amany bahkan tidak bergelut dalam dunia politik.

Keluarganya justru berlatar belakang pengusaha.

Ia mengaku dibesarkan di tengah keluarga yang demokratis.

Tsamara Amany Alatas ()

3. Mengidolakan Yenny Wahid dan Jokowi

Politisi muda ini ternyata mengidolakan sosok Yenny Wahid, putri Presiden Abdurahman Wahid, dan Jokowi.

Ia bahkan berharap suatu saat bisa menjadi seperti kedua sosok di atas.

4. Magang di kantor Ahok

Tsamara Amany pernah bekerja di Balaikota DKI Jakarta.

Ia menjadi staf magang Gubernur DKI Jakarta periode Januari – April 2016.

5. Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia

Di umurnya yang ke 21 tahun ini, ia telah menjabat sebagai ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia.

Gadis kelahiran 24 Juni 1996 ini ternyata sudah aktif politik sejak Jokowi menjabat sebagai Presiden RI.

6. Punya cita-cita menjadi Gubernur

Tak heran dengan keaktifannya di dunia politik, Tsamara Amany punya keinginan menjadi Gubernur.

Cita-citanya ini ia tulis pada biografinya di media sosial, Twitter.

7. Keturunan Arab

Tsamara Amany ternyata keturunan Arab.

Ia juga biasa disapa Sammy. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tsamara Amany Kalahkan Waksekjen PDIP dan Hidayat Nur Wahid di Singapura"

Berita Terkini