TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN- Ratusan SMP dan MTs di Kabupaten Sarolangun mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) tingak SD dan MI.
Kepala Dinas Pendidikan Sarolangun, Lukman mengatakan 44 sekolah melaksanakan UNBK. Namun dari total tersebut masih banyak sekolah yang terkendala jaringan.
"Asal teraliri listrik dan jaringan SMP itu mengikuti tapi sekolah kita banyak sekolah swasta," kataya, Senin (22/4).
Selain terkendala jaringan, Lukman juga mengaku masih ada sekolah yang melaksanakan ujian dengan menumpang sekolah lain. Sekolah itu ada di Kecamatan Batang Asai dan Kecamatan Limun yang dijadikan sekolah satu atap.
"Ada juga satu atap di derah terpencil dan pondok pesantren, sekolah numpang ke sekolah lain ada 10 sekolah," kata Lukman.
Baca: Lokasi di Pelosok, Puluhan Sekolah di Sarolangun Gagal Lakukan UNBK, Alasan Jaringan Jadi Kendala
Baca: Hari Pertama UNBK, Siswa di Merangian Kepergok Tak Ikut Ujian, Kadisdik Beberkan Alasannya
Baca: Pantau Hari Pertama UNBK, Bupati Haris Minta Sekolah Sediakan Gengset
Baca: 5 Hari Pasca Pencoblosan, Baru 3 Kecamatan di Merangin yang Selesaikan Pleno
Baca: Serahkan Bantuan Bedah Rumah, Bupati Masnah Imbau ASN Tingkatkan Zakat Demi Bantu Warga Miskin
Data yang diperoleh, peserta UNBK Kabupaten Sarolangun berjumlah 5.100 peserta tingkat Sekolah Dasar (SD) dan 5.700 peserta Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
Jumlah peserta keseluruhan berimbang, baik tingkat SD, MI, SLTP dan MTs yang mengikuti UNBK tahun 2019. Total peserta 83 % yang telah menggunakan IT, sisa kekurangan perangkat komputer berkisar sebanyak 600 unit.