TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP sederajat tahun 2019 sudah dimulai hari ini, Senin (22/4).
Pemerintah Kabupaten Sarolangun masih menghadapi banyak kendala dalam pelaksanaan UNBK tingkat SMP.
Tercatat ada sekitar 4.400 siswa SMP sederajat di Sarolangun yang akan mengikuti ujian nasional tahun 2019, mereka tersebar di 72 sekolah.
Namun dari 72 sekolah itu, hanya 44 sekolah yang bisa melaksanakan UNBK, sedangkan sisanya 28 sekolah tidak bisa melaksanakan UNBK karena terkendala jaringan internet.
Baca: Hari Pertama UNBK, Siswa di Merangian Kepergok Tak Ikut Ujian, Kadisdik Beberkan Alasannya
Baca: 5 Hari Pasca Pencoblosan, Baru 3 Kecamatan di Merangin yang Selesaikan Pleno
Baca: Serahkan Bantuan Bedah Rumah, Bupati Masnah Imbau ASN Tingkatkan Zakat Demi Bantu Warga Miskin
Baca: Pantau Hari Pertama UNBK, Bupati Haris Minta Sekolah Sediakan Gengset
Baca: TERBARU: Hasil Real Count KPU di 35 Wilayah Indonesia Termasuk Luar Negeri, Update 18.15 WIB
"Ke-28 SMP tersebut berada jauh dari pusat keramaian, yakni di Kecamatan Batang Asai dan Limun serta Pauh bagian dalam, terpaksa mereka hanya mengikuti ujian nasional secara manual," kata Lukman, Kadis Pendidikan Sarolangun.
Selain itu, dalam pelaksanaan UNBK tingkat SMP tahun ini, dikatakannya masih banyak siswa yang menggunakan laptop sendiri, karena pihak sekolah masih mengalami kekurangan komputer untuk pelaksanaan UNBK.