TRIBUNJAMBI.COM - Komando Pasukan Khusus yang disingkat Kopassus merupakan bagian dari komando utama tempur yang dimiliki TNI Angkatan Darat.
Hari ini Selasa 16 April 2019, merupakan hari bersejarah bagi Kopassus, sebab hari ini merupakan hari jadi Kopassus yang ke-67.
Prajurit Kopassus memiliki ciri khas yakni menggunakan Baret Merah, seingga sehingga pasukan ini sering disebut prajurit Baret Merah.
Kopassus memiliki moto "Berani, Benar, Berhasil".
Baca: AKSI Senyap Tim Biru, Tim Merah, Tim Hijau Kopassus Operasi Woyla, Drama 65 Jam Dibajak Teroris
Baca: Dirgahayu Kopassus! Pasukan Elite Inggris Dibuat Kagum dengan Kemampuan Tempur Pasukan Baret Merah!
Baca: Bermula dari Pasukan yang Dihina di Thailand, Tercetus Pasukan Ganas Sat 81 Kopassus oleh Sosok Ini
Prajurit Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
Tugas Kopasus dalam Operasi Militer Perang diantaranya serangan langsung menghancurkan logistik musuh, Combat SAR, Anti Teror, Advance Combat Intelligence (Operasi Inteligen Khusus).
Selain itu, Tugas Kopasus dalam operasi militer selain perang di antaranya melakukan bantuan kemanusiaan; operasi anti insurjensi, separatisme dan pemberontakan; perbantuan terhadap kepolisian/pemerintah; SAR Khusus, serta Pengamanan VVIP.
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat.
Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora.
Ada juga penumpasan Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, operasi pembebasan sandera perompak Somalia, serta berbagai operasi militer lainnya.
Dikarenakan misi dan tugas operasi yang bersifat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas daripada satuan Kopassus tidak akan pernah diketahui secara menyeluruh.
Seperti operasi Kopassus yang pernah dilakukan dan tidak diketahui publik seperti: Penyusupan ke pengungsi Vietnam di pulau Galang untuk membantu pengumpulan informasi untuk di kordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA).
Ada juga penyusupan perbatasan Malaysia dan Australia dan operasi patroli jarak jauh (long range recce) di perbatasan Papua nugini.
Kopassus merupakan pasukan khusus, maka dalam melaksanakan operasi tempur, jumlah personel yang terlibat relatif sedikit.
Prajurit Kopassus tidak sebanyak jumlah personel infanteri biasa, dengan kata lain tidak menggunakan ukuran konvensional mulai dari peleton hingga batalyon.