Jika berhasil tidak dipuji, jika gagal dicaci maki. Jika hilang, tidak akan dicari, dan jika mati, tidak ada yang mengakui. Itulah kira-kira gambaran dari seorang intelijen andal.
TRIBUNJAMBI.COM - Ada beberapa intelijen legendaris Indonesia yang berasal dari TNI.
Pada Era 1980-an ada Ali Moertopo dan Benny Moerdani, kemudian Yoga Soegomo. Pada 1990-an AM Hendropriyono, dan sederet nama-nama yang melegenda lainnya.
Pada generasi awal, zaman terbentuknya badan intelijen di Indonesia, ada nama Kolonel Zulkifli Lubis.
Kolonel legendaris ini merupakan cikal bakal terbentuknya badan intelijen di Indonesia. Dia memiliki kemampuan tinggi bidang intelijen, tatkala Indonesia masih dalam masa pascakemerdekaan.
Menjadi bagian dari Badan Intelijen Negara (BIN) bukan hal mudah. Ada beban berat yang harus diemban oleh setiap personel intelijen.
Baca: Haji Umar Bisa Putar 4 Golok Sekaligus, Ahli Silat Kopassus Bikin KO Master Karate Jepang
Baca: Tiga Jawara Beraksi Jadi Benteng Spiritual Kopassus, Lindungi dari Serangan Hitam Musuh
Baca: Siapa Sebenarnya Anggota Satuan Bravo 90? Personel Pilihan Hanya Jumlah Tertentu di Indonesia
Baca: Ramalan Zodiak Jumat 12 April 2019 - Hari Menyenangkan Taurus, Scorpio Kanker (Kantong Kering)
Jika berhasil tidak dipuji, jika gagal dicaci maki. Jika hilang, tidak akan dicari, dan jika mati, tidak ada yang mengakui. Itulah kira-kira gambaran dari seorang intelijen andal.
Beban berat itulah yang setidaknya mengharuskan seorang personel intelijen menjaga kerahasiaannya dan belajar menjadi sosok yang misterius.
Kuat menutupi jati diri
Kisah intelijen yang kuat menutupi jati diri adalah Kolonel Zulkifli Lubis.
Jauh sebelum Benny Moerdani, Kolonel Zulkifli Lubis telah ditunjuk sebagai komandan intelijen pertama di Badan Istimewa (BI).
Tentang Kolonel Zulkifli Lubis
Lahir: Banda Aceh, 26 Desember 1923
Meninggal: Jakarta, 23 Juni 1993
Jabatan: Pejabat KSAD pada 1955, Ketua Badan Intelijen pertama di Indonesia.
Pertengahan 1944, Zulikfli Lubis diajak Rokugawa (bekas komandan Seinen Dojo) ke Malaysia dan Singapura. Di sana dia berkenalan dengan Mayor Ogi, yang wajahnya mirip dengan orang Barat dan pandai berbahasa Perancis.
Perwira intelejen Jepang yang tinggal satu kamar dengan Zulkifli Lubis itu sering bercerita mengenai pengalamannya melakukan kegiatan intelijen di Vietnam.