Pilpres 2019

Kenapa Pendukung Prabowo - Sandiaga Lebih Militan Dibandingkan Pendukung Joko Widodo - Maruf Amin ?

Editor: andika arnoldy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres petahana Joko Widodo dan Capres Prabowo Subianto bercanda disaksikan Ketua KPU Arief Budiman menjelang dimulainya debat putaran empat di Hotel Shangri La, Jakarta (30/3/2019).

TRIBUNJAMBI,COM- Alasan kenapa, pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat ini lebih militan dibandingkan para pendukung pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin, terkuak. 

Hal ini juga terkait dengan sikap oposisi terhadap pemerintah.

Sehingga ada yang menginginkan oposisi dapat mengalahkan petahanan dalam Pilpres 2019 ini. 

Baca: Viral 12 Siswi SMA Siksa 1 Siswi SMP di Pontianak hingga Organ Intim Bengkak, Pelaku Anak Pejabat

Baca: Kakek Tajir 72 Tahun Nikahi Gadis Cantik Dengan Mahar Miliaran, Malah Ditinggal Selingkuh

Baca: Viral Mantan Pacar Pengantin pria Datang ke Pernikahan, Pakai Gaun Lalu Ajak Nikah, Pesta Bubar

Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, menilai, pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat ini lebih militan dibandingkan para pendukung pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurut Adjie, hal itu merupakan suatu fenomena yang umum terjadi, sebab pendukung petahana rata-rata adalah mereka yang merasa aman dan yakin capresnya akan terpilih kembali berdasarkan kinerja.

"Pertama karena petahana punya track record soal kinerja kemudian punya struktur tim yang lebih kuat sehingga militansinya kurang dbandingkan mereka yang melawan (oposisi)," ujar Adji dalam diskusi yang digelar Indonesian Public Institute (IPI) di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).

Selain itu, lanjut Adjie, para pendukung pasangan calon penantang, merupakan kelompok masyarakat yang umumnya kecewa terhadap kinerja petahana.

Sebagai oposisi, mereka cenderung berupaya agar petahana tidak terpilih kembali.

Adjie juga menilai, tingginya militansi dipengaruhi oleh isu identitas.

"Sehingga ada keinginan yang sangat besar untuk bagaimana agar petahana ini tidak kembali terpilih. Mlitansi secara psikologis memang sudah berbeda di situ," kata Adjie.

"Kemudian diikat juga dengan isu identitas sehingga militansinya lebih kuat," lanjut dia.

Sebelumnya, Adjie mengatakan, jika mengacu pada riset sejumlah lembaga dan hasil survei Litbang Kompas, tingkat militansi para pendukung terlihat dari beberapa aspek.

Misalnya diukur dari kesediaan pendukung untuk ikut mengampanyekan pasangan calon yang didukungnya.

"Itu rata-rata pasangan 02 sedikit lebih tinggi walaupun tidak terlalu jauh," kata Adjie.

Tingginya militansi, lanjut Adjie, juga dapat berpengaruh di hari pencoblosan.

Survei Litbang Kompas yang dirilis pada 20 Maret 2019, menunjukkan, pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga lebih militan ketimbang pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Militansi ini diukur dari enam indikator.

Berita Terkini