Kisah Militer

Pramugari Garuda Indonesia Pacaran dengan Anggota Kopassus, Sang Pria Hampir Lupa Menikah

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pramugari Garuda Indonesia

Kisah cinta pramugari Garuda Indonesia dengan anggota Kopassus ini menjadi buah bibir banyak orang. Namun, cinta mereka teruji hingga jenjang pernikahan dan menua bersama.

TRIBUNJAMBI.COM - Pramugari ini memiliki pacar anggota Kopassus. Cara pacaran mereka cukup unik, karena sang pria kerap menghilang tiba-tiba.

Namun, perjalanan cinta pramugari Garuda Indonesia dengan prajurit Komando Pasukan Khusus ini akhirnya berbuah manis.

Setelah beberapa tahun pacaran, akhirnya mereka menikah.

Kisah romantis pria yang sangat cinta Tanah Air hingga hampir lupa untuk menikah ini, menjadi buah bibir banyak orang.

Anggota Kopassus yang populer dipanggil Benny ini mengorbankan waktu bertemu keluarga dan anak-anaknya, demi menjalankan misi-misi berbahaya.

Leonardus Benyamin Benny Moerdani pernah menjabat Menteri Pertahanan / Panglima TNI (Panglima ABRI pada saat masa Orde Baru). Sebelumnya, sejak zaman Presiden Soekarno, lelaki fenomenal ini kenyang pengalaman sejak menjadk prajurit RPKAD (Sekarang Kopassus).

Baca Juga

 Kisah Penyamaran Tingkat Tinggi Kopassus, Ditempeleng dan Dipalak Teman Sendiri Lantaran Rahasia

 Siang Jual Bakso, Malam Jual Sekoteng, Kisah Intel Andalan yang Kadang Jadi Hansip Jaga Gardu

 Ikan Raksasa Berkumis Muncul di Jambi, Peneliti Tedjo Sukmono Paparkan Keistimewaan Ikan Tapah

 Penyamaran Polwan Mira Totalitas, Jika tamu minta esek-esek layani saja. Ada satu room karaoke

 Emosi yang Pengaruhi Kesehatan, Ramalan Zodiak 19 Maret 2019, Hati-hati Ini Ada Perubahan

Benny dikenal sebagai prajurit pasukan tempur yang kenyang penugasan di berbagai medan laga. Selain itu, pernah dihantam berbagai isu.

Jenderal Leonardus Benyamin Benny Moerdani (1932-2004), semasa hidupnya dikenal sebagai tokoh intelijen RI yang mumpuni.

'Kecantol' pramugari Hartini 

Kendati merupakan tentara yang gila bekerja dan penugasan, pada ‘usia normal’, yakni saat masih berpangkat letnan dua (letda), Benny memiliki pacar bernama Hartini.

Dilansir dari intisari online, Hartini merupakan pramugari Garuda Indonesia .

Saat itu, pangkat letda umumnya diperoleh anggota TNI setelah lulus pendidikan Akademi Militer (Taruna).

Karena kemudian bergabung dengan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan sekaligus merupakan personel intelijen yang handal, Benny kerap melaksanakan misi rahasia.

Misi itu tidak boleh diketahui siapapun, termasuk pacarnya sendiri, Hartini.

Ketika sedang mendapat tugas khusus, Benny tidak pernah pamit kepada Hartini. Dia langsung ‘menghilang’ begitu saja.

Meski menjalani pola berpacaran yang tidak normal, hubungan Benny dan Hartini tetap baik-baik saja, hingga usia pacaran mereka nyaris lewat delapan tahun.

Ilustrasi Garuda Indonesia Vintage Flight Experience (Garuda Indonesia)

Presiden Soekarno yang juga memiliki hubungan baik dan perhatian khusus kepada Benny, justru merasa tidak enak dengan pola pacaran Benny-Hartini. Dia menilai waktu pacaran itu sudah terlalu lama.

Bung Karno akhirnya memaksa Benny untuk segera menikah. Itu dengan pertimbangan waktu pacaran Benny-Hartini sudah terlalu lama dan karier Benny di militer yang makin cemerlang.

Saat itu, Bung Karno mengatakan akan makin ideal apabila Benny memiliki seorang istri.

Akhirnya, Benny dan Hartini menikah di Jakarta pada 12 Desember 1964.

Menariknya, resepsi pernikahannya dirayakan Bung Karno di Istana Bogor.

 Mengapa Hampir 33 Tahun Agnez Mo Belum Menikah? Akankah Pria Ini Jadi Pelabuhan Terakhir

 Perilaku Nikita Mirzani Buat Tujuh Orang Sekaligus Laporkan Dia ke Polisi,Ini Kata Pakar Kejiwaan

 Tak Terima Ditegur, Siswa SMA Hajar Kepala Sekolah, Begini Kronologinya

Ganti nama anak

Ketika sudah menikah, Benny yang makin disibukkan oleh misi rahasia sebagai pasukan komando dan personel intelijen, seperti dalam Operasi Trikora dan Operasi Dwikora, makin jarang di rumah.

Benny lebih banyak bekerja di luar kantor.

Ketika sedang di rumah dan kemudian mendapat tugas khusus, Benny juga tidak pernah pamit kepada Hartini akan pergi ke mana. Dia hanya mengatakan ‘akan ke luar kota’.

Tapi jika sudah ‘menghilang’ Benny bisa pergi selama berbulan-bulan dan ketika sudah pulang ke rumah, ia juga sama sekali tidak pernah mengatakan penugasannya kepada Hartini.

Pada 25 September 1965, Hartini melahirkan putrinya. Saat itu, Benny juga sedang melaksanakan tugas rahasia dan sama sekali tidak bisa dihubungi.

Karena merasa kebingungan memberi nama anaknya, lalu Hartini minta tolong Bung Karno memberikan nama.

Tapi, belakangan ketika Benny tiba-tiba muncul, nama pemberian Bung Karno itu lalu diubahnya.

Lelaki romantis dan kaku

Meskipun Benny gila kerja dan seperti tidak memperhatikan istrinya, namun setiap berangkat dari rumah, dia selalu membawa bekal makanan dari Hartini. Itu untuk menunjukkan sikap hormat kepada istrinya.

Misalnya saja, ketika Benny sedang menghadiri pesta jamuan makan. Bekal makanan dari Hartini di dalam rantang akan selalu dimakannya terlebih dahulu.

Demikian menghargainya Benny terhadap bekal makanan istrinya, sehingga dia sampai mengeluarkan aturan. Siapapun tidak boleh memotretnya saat sedang makan.

Ilustrasi Upacara pemakaman Kapten Pilot GA “Woyla” Herman Rante yang dihadiri oleh rekan-rekan dan krew awak pesawat Garuda Indonesia. Kapten Herman Rante ditembak salah satu teroris dalam serangan tersebut akhirnya meninggal di Rumah Sakit di Bangkok beberapa hari setelah insiden tersebut. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. (Pict: ©1981 by Kompas)

Jika sampai ada yang berani memotret meski tidak sengaja, Benny yang berwajah keras dan sangar itu pasti akan marah besar. (Sumber buku Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, KPG-Tempo, 2015).

Masa kecil Benny Moerdani

Moerdani lahir di Cepu, Blora, Jawa Tengah, pada 2 Oktober 1932, dari pasangan RG. Moerdani Sosrodirjo, seorang pekerja kereta api, dan Eurasia Jeanne Roech. Dia merupakan anak ke-3 dari 11 bersaudara.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, pada Oktober 1945 saat ketika berusia 13, Moerdani mengambil bagian dalam serangan terhadap markas Kempetai di Solo setelah Kempetai menolak untuk menyerah kepada pasukan Indonesia.

Ketika Tentara Keamanan Rakyat (TKR), cikal bakal ABRI dibentuk, Moerdani bergabung dengan Tentara Pelajar yang berada di bawah otoritas dari Brigade ABRI.

Dari brigade ini, Moerdani mengambil bagian dalam Revolusi Nasional Indonesia melawan Belanda, dia berpartisipasi dalam sebuah serangan umum yang sukses di Solo.

Setelah kemerdekaan Indonesia situasi berangsur aman, Moerdani mengambil kesempatan untuk menyelesaikan pendidikannya, lulus dari sekolah menengah pertama dan melanjutkan ke sekolah menengah atas. Sementara itu ia mengambil pekerjaan paruh-waktu untuk membantu pamannya menjual barang.

Pada 1951, Pemerintah Indonesia mulai melakukan demobilisasi, brigade Moerdani dianggap telah melakukan tugas cukup baik dan para prajuritnya terus bertugas dengan ABRI. Moerdani, bersama dengan brigadenya terdaftar dalam Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat (P3AD) dan mulai pelatihan pada Januari 1951. Pada saat yang sama, Moerdani juga mengambil bagian dalam Sekolah Pelatihan Infanteri (SPI).

Benny menyelesaikan pendidikan militer dari P3AD pada April 1952 dan dari SPI Mei 1952.

Benny Moerdani juga diberi pangkat pembantu letnan satu. Dua tahun kemudian, pada 1954, Moerdani menerima pangkat letnan dua dan ditempatkan di TT/III Siliwangi

Kisah militer dan pasukan eliter TNI bisa dibaca di Tribunjambi.com.

Subscribe Youtube

 Foto Mesra Agnez Mo dan Jeffrey Kopchia Mendadak Viral, Balasan Foto Mesra Gisel-Wijin Go Public

 Disuruh Buka Baju Hingga Minta Susu! Kisah Pramugari dan Pilot Cantik Yang Pernah Dilecehkan

 Tanpa Basa-basi, Dua Polwan Menyamar ke Tempat Hiburan di Bali, Tapi di Suruh Masuk Kamar Dulu

 Emosi yang Pengaruhi Kesehatan, Ramalan Zodiak 19 Maret 2019, Hati-hati Ini Ada Perubahan

 Ikan Tapah Raksasa yang Langka Muncul Lagi di Sungai Batanghari, Mengapa Dalam Kondisi Mati?

 

Berita Terkini